Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Hilal THR Dividen BCA, Harga Saham BBCA Melambung

BCA akan mengumumkan besaran dividen pada RUPST 14 Maret 2024. Pergerakan saham BBCA jelang pembagian dividen pun moncer.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) mencatatkan kinerja harga saham yang moncer dalam sepekan terakhir menjelang agenda rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), yang di antara mata acaranya pengumuman tebaran dividen.

Berdasarkan data RTI Business, harga saham BBCA naik 0,25% pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (8/3/2024) ke level Rp10.150. 

Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga saham BBCA juga sempat menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH) yakni Rp10.300. 

Sementara, dalam sepekan harga saham BBCA telah naik 3,31%. Harga saham BBCA juga naik 7,98% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd). 

Saham BBCA pun diburu oleh investor asing. Nilai beli asing atau net foreign buy saham BCA dalam sepekan perdagangan mencapai Rp164,02 miliar.

Kinerja moncer harga saham BBCA itu terjadi menjelang pengumuman tebaran dividen. Berdasarkan keterbukaan informasi, BCA memang akan menggelar RUPST pada 14 Maret 2024 pukul 09.30 WIB, di Menara BCA.

Sementara, tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak hadir dalam RUPST alias recording date telah jatuh pada 13 Februari 2024.

Terdapat sejumlah mata acara dalam gelaran RUPST BCA, di antaranya persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan hingga persetujuan penggunaan laba bersih.

Dalam hal penggunaan laba bersih itu, BCA telah berkomitmen untuk memanfaatkannya sebagai tebaran dividen kepada pemegang saham.

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menyebut dividend per share yang akan diterima investor dari BCA tahun ini dipastikan bakal meningkat sejalan dengan kenaikan laba perseroan.

“Salah satu yang bisa diukur adalah dividend per share [DPS], karena laba bank meningkat, maka DPS biasanya ikut meningkat. Tahun lalu, DPS BCA menyentuh Rp170 per saham, meningkat 42% dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya dalam acara Pertumbuhan Berkelanjutan Ala BCA dari Kanal Youtube Mirae Asset Sekuritas pada beberapa waktu lalu.

Sebagaimana diketahui, BCA telah mengantongi laba sebesar Rp48,6 triliun sepanjang 2023, naik 19,4% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja pun memberi kisi-kisi besaran dividen bagi pemegang saham BCA itu. "Yang jelas lebih tinggi dari tahun lalu," katanya setelah acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) pada bulan lalu (20/2/2024).

Dari sisi yield, CEO Jooara Rencana Keuangan Gembong Suwito CSA CFP menilai prospek atas pembagian dividend yield bank jumbo seperti BCA sangat baik. Dia memprediksi dividend yield BCA berada di kisaran 3%-4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper