Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan asuransi umum, PT Asuransi Tugu Pratama Tbk. (TUGU) optimistis bisnis usaha asuransi terus tumbuh pada kuartal IV tahun ini. Sampai kuartal III/2024, Asuransi Tugu mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 51% year on year (yoy) menjadi Rp551,67 miliar.
Direktur Keuangan dan Layanan Korporat Asuransi Tugu Emil Hakim menjelaskan penurunan tersebut disebabkan karena pada tahun ini Tugu tidak lagi mencatatkan pendapatan yang bersifat one off atas kemenangan dengan kasus hukum Citibank Hong Kong seperti pada 2023. Di samping itu, Emil memastikan kinerja keuangan Tugu masih solid.
"Tugu Insurance menilai bisnis perusahaan masih akan terus tumbuh hingga kuartal IV 2024. Hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan industri," kata Emil kepada Bisnis, Rabu (30/10/2024).
Adapun premi industri asuransi umum hingga kuartal II/2024 mencatatkan pertumbuhan 25% yoy menjadi Rp53,54 triliun. Emil mengatakan selain dari data tersebut, fakta bahwa penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah juga menjadi peluang bisnis asuransi bisa terus berkembang.
"Selain itu, dukungan dari kebijakan pemerintah juga dapat mendorong perkembangan bisnis asuransi umum dan membuka peluang bagi Tugu Insurance untuk dapat terus meningkatkan kinerjanya," kata Emil.
Secara kinerja Tugu sendiri, Emil menjelaskan hingga September 2024 ini beban biaya yang dimiliki Tugu Insurance cenderung stabil, di mana beban klaim neto yang hanya naik 9% yoy menjadi Rp1,6 triliun. Sedangkan beban usaha perseroan justru mengalami penurunan 5% yoy.
Baca Juga
Adapun total beban Tugu Insurance di luar pendapatan atau beban lain-lain mencapai Rp2,38 triliun atau hanya naik 6% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,24 triliun. Emil menegaskan peningkatan total beban ini masih sesuai dengan perencanaan yang dimiliki oleh Tugu Insurance.
Selain itu, kenaikan beban tersebut lebih kecil daripada peningkatan pendapatan yang Tugu peroleh, yaitu mampu melonjak 16% yoy menjadi Rp3,2 triliun per akhir September 2024.
"Hal tersebut mendorong pencatatan laba usaha inti tumbuh sebesar 57% sepanjang Januari-September 2024 dan menunjukkan bahwa sumber dari laba memang berasal dari bisnis inti yang semakin membaik," tegasnya.
Terkendalinya beban tersebut kata Emil juga tidak lepas dari strategi Tugu mengeksekusi perencanaan yang sudah dibuat perusahaan. Dia mengatakan hal ini membuat kinerja keuangan Tugu Insurance masih tumbuh dengan solid bahkan terjadi peningkatan dari sisi core operating profit di tahun ini, yang disebabkan karena premi tumbuh signifikan dan loss ratio Tugu Insurance juga masih terjaga di bawah 60%.
Adapun beberapa strategi yang dilakukan Tugu untuk menjaga kinerja keuangan di 2024 ini antara lain adalah dengan selalu mengelola risiko yang dimiliki perusahaan dengan tepat, mengoptimalkan kerja sama dengan para business partner di beberapa sektor andalan dan melakukan penetrasi agresif pada berbagai distribution channel baru.
"Tujuannya adalah untuk memperluas jangkauan pasar dengan harapan Tugu Insurance mampu untuk dapat terus tumbuh dan menunjukkan kinerja terbaiknya," pungkasnya.