Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Neo Commerce (BBYB) Balik Rugi Jadi Laba Rp19,88 Miliar pada 2024

Sepanjang 2024 Bank Neo (BBYB) membukukan laba bersih senilai Rp19,88 miliar usai membukukan rugi senilai Rp573,8 miliar pada 2023.
Karyawan melayani nasabah di digital lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (7/2/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melayani nasabah di digital lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (7/2/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) membukukan laba bersih senilai Rp19,88 miliar pada 2024. Perseroan sebelumnya membukukan rugi senilai Rp573,8 miliar pada 2023.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Eri Budiono menyampaikan bahwa capaian ini tak terlepas dari strategi perseroan dalam memperkuat fundamental kinerja.

“Fokus utama kami di tahun lalu, yaitu memperkuat fundamental bank, meningkatkan kualitas kredit, mempertahankan pendapatan bunga, serta menjalankan efisiensi operasional, telah membuahkan hasil yang positif,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (27/3/2025).

Menurutnya, BNC berfokus menyalurkan kredit secara lebih selektif. Hal ini tecermin dari menyalurkan kredit sebesar Rp8,82 triliun pada 2024, turun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp10,78 triliun. Dari sisi total aset, terdapat penurunan dari Rp18,17 triliun pada 2023 menjadi Rp17,41 triliun pada Desember 2024. 

Selain itu, rasio kredit bermasalah atau NPL (nonperforming loan) net turun dari 0,95% pada 2023 menjadi 0,30% pada 2024. NPL gross naik dari 3,3% menjadi 3,73%.

“BNC mempertahankan tingkat pendapatan bunga bersih secara tahunan pada 2024 sebesar Rp2,74 triliun, sedikit di bawah posisi yang sama pada 2023 yang sebesar Rp2,90 triliun,” lanjutnya.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BNC mencapai Rp13,06 triliun, turun tipis dari Rp13,87 triliun pada 2023. Hal ini diiringi komposisi Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 67,53%, dengan tingkat kecukupan modal CAR yang naik menjadi 35,30% dari posisi 27,86%.

Terkait rasio kinerja lainnya, Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) turun dari 112,27% pada 2023 menjadi 99,34% pada 2024. Rasio beban operasional terhadap pendapatan bunga bersih atau cost to income ratio (CIR) membaik dari 41,52% menjadi 31,47%.

Pada 2025, Eri menyebut bahwa Bank Neo Commerce akan menitikberatkan pada pertumbuhan penyaluran kredit yang ditargetkan di kisaran 12% hingga 15%. Pihaknya juga ingin menjaga NPL tetap sehat, melakukan perluasan pasar, dan diversifikasi segmen nasabah.

Selain itu, BNC juga akan fokus untuk mengembangkan dana murah (CASA/current account saving account), payroll, serta cash management sembari terus mempertahankan operasional perbankan yang sehat dan efisien.

“Bank Neo Commerce memiliki keunggulan kompetitif yaitu kecepatan dalam eksekusi sehingga kami memiliki berbagai layanan dan produk perbankan yang lebih lengkap tersedia di aplikasi neobank milik BNC. Kami akan memaksimalkannya dengan memberikan offering yang lebih bervariasi agar nasabah memiliki lebih banyak pilihan dan pada akhirnya semakin sering menggunakan berbagai produk perbankan yang tersedia,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper