Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) alias BNI akan merilis laporan kinerja semester I/2025 pada Jumat (25/7/2025) besok.
Berdasarkan data Terminal Bloomberg, konsensus analis memperkirakan laba bersih BNI pada periode tiga bulan kuartal II/2025 ini mencapai Rp4,91 triliun.
Apabila diakumulasikan dengan realisasi laba bersih per kuartal I/2025 yang sebesar Rp5,38 triliun, maka BNI diprediksi meraup total laba bersih senilai Rp10,29 triliun pada paruh pertama tahun ini.
Sebagai gambaran, BNI mencatatkan laba bersih individual sebesar Rp8,45 triliun hingga Mei 2025, terkoreksi 1,34% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari sebelumnya Rp8,57 triliun.
Bank pelat merah ini juga telah mengucurkan kredit senilai Rp755,45 triliun per Mei 2025, tumbuh 6,57% YoY. Aset perseroan meningkat 4,99% YoY dari Rp1.039,55 triliun menjadi Rp1.091,45 triliun.
Dari sisi pendanaan, BNI menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp799,02 triliun pada bulan kelima tahun ini, naik terbatas 1,34% secara tahunan dari Rp788,46 triliun.
Adapun pada semester I/2024, BNI membukukan laba bersih konsolidasi Rp10,7 triliun. Laju pertumbuhan laba bersih BNI kala itu sebesar 3,8% secara tahunan. Jika dibandingkan dengan realisasi pada paruh pertama tahun lalu maka prediksi laba pada semester I tahun ini oleh konsensus analis terdapat koreksi sekitar 3,83% YoY.
Prospek Saham BBNI
Permufakatan analis yang dihimpun Bloomberg masih memberikan proyeksi positif atas saham BBNI. Dari 38 analis, sebanyak 32 di antaranya merekomendasikan beli, sebanyak 4 lainnya merekomendasikan hold, sedangkan 2 lainnya menyarankan sell. Lebih lanjut, target harga rata-rata saham BBNI dipatok pada Rp5.272,65 per saham dalam 12 bulan ke depan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBNI parkir di zona hijau 1,23% atau naik 50 poin dan ditutup di angka Rp4.100 pada perdagangan Rabu (23/7/2025) kemarin.
Dengan demikian, terdapat peluang keuntungan atau potential return hingga 28,6% dari harga saham BBNI saat ini ke level target rata-rata 12 bulan mendatang.
Kinerja harga saham BBNI terbilang fluktuatif dalam beberapa waktu terakhir, yakni meningkat 2,92% dalam sepekan dan masih naik 1,44% dalam jangka waktu tiga bulan. Namun, saham BBNI terkoreksi 17,06% dalam setahun terakhir.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.