Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bersiap Sambut Pesaing Baru BSI (BRIS) Besutan Negeri Jiran

PT Bank CIMB Niaga Syariah akan bersaing dengan bank syariah yang sudah ada di industri pada 2026 mendatang.
Anggara Pernando,Patricia Yashinta Desy Abigail
Selasa, 29 April 2025 | 09:44
CIMB Niaga Syariah/Istimewa
CIMB Niaga Syariah/Istimewa

Fransiska Oei, Direktur Kepatuhan BNGA, mengungkap pemisahan ini mengacu pada regulasi bahwa UUS dengan nilai aset telah mencapai 50% dari total nilai aset induknya atau jumlah aset UUS paling sedikit Rp50 triliun diwajibkan untuk melakukan pemisahan.

"Untuk tujuan pemisahan tersebut, perseroan [telah] menyusun Rancangan Pemisahan yang nantinya akan dimintakan persetujuannya melalui Rapat Umum Pemegang Saham," katanya dalam keterbukaan pada BEI hari ini, Senin (28/4/2025).

Perseroan menilai prospek bisnis syariah di Indonesia sangat menjanjikan. Data industri perbankan syariah menunjukkan total aset mencapai Rp980,3 triliun per Desember 2024, tumbuh 9,9% secara tahunan (year-on-year/YoY). CAGR (Compound Annual Growth Rate) aset syariah selama 2017–2024 tercatat 12,3%, dengan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) masing-masing tumbuh 11,9%.

Dari sisi kinerja keuangan, CIMB Niaga mencatat total aset konsolidasian sebesar Rp360,22 triliun per 31 Desember 2024, naik dari Rp334,37 triliun pada 2023. Laba bersih 2024 tercatat Rp6,83 triliun, naik dibandingkan Rp6,55 triliun pada tahun sebelumnya.

Pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp13,27 triliun, sementara pendapatan operasional lainnya memberikan kontribusi positif meski dibayangi oleh kerugian akibat penurunan nilai aset keuangan sebesar Rp1,55 triliun.

Sedangkan CIMB Niaga Syariah dalam catatan Bisnis, membukukan laba bersih senilai Rp2,12 triliun pada 2024. Realisasi ini tumbuh 10,86% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp1,92 triliun pada 2023.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Jumat (17/2/2025), CIMB Niaga Syariah mencatatkan pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar Rp2,18 triliun pada 2024. Namun, pendapatan berbasis komisi naik 7,57% secara tahunan menjadi Rp452,82 miliar. Pendapatan lainnya juga tumbuh signifikan, yakni 64,59% dari Rp116,74 miliar pada 2023 menjadi Rp192,14 miliar pada tahun lalu.

Kualitas pembiayaan CIMB Niaga Syariah juga terjaga, non-performing financing (NPF) berada pada level 1,66% pada 2024, demikian pula NPF net berada pada level 0,82% pada 2024.

Terkait rasio kinerja lainnya, imbal aset alias return on asset (ROA) CIMB Niaga Syariah naik dari 3,03% menjadi 3,24% pada 2024. Financing to deposit ratio (FDR) berada pada level 109,64%.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper