Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Laba 9 Reasuransi Indonesia 2024, Tugure Hingga Nusantara Re Tumbuh Tiga Digit

Terdapat perusahaan reasuransi yang sedang mengalami kondisi rugi triliunan pada 2024.
Logo Orion Reasuransi./Istimewa
Logo Orion Reasuransi./Istimewa

Marein (MREI)

Pada 2024, Marein mencatatkan laba tahun berjalan sebanyak Rp50,81 miliar yang mana mengalami penurunan 17,19% YoY apabila dibandingkan Rp61,36 miliar. Penurunan laba tersebut lantaran kinerja hasil underwriting yang mengalami penurunan sebanyak 1.462% menjadi minus Rp25,65 miliar dari sebelumnya Rp1,88 miliar pada 2023. 

Padahal premi bruto perusahaan mencatatkan peningkatan 15,56% YoY menjadi Rp3,51 triliun pada 2024. Sementara pada 2023 premi bruto yang diperoleh perusahaan mencapai sebanyak Rp3,03 triliun. 

Di sisi lain hasil investasi perusahaan juga mengalami peningkatan 7,09% mencapai Rp159,75 miliar. Pada 2023, hasil investasi Marein mencapai sebanyak Rp149,17 miliar. Pada 2024, RBC perusahaan masih berada di atas ketentuan yakni 228,39% 

Nasional Re

Kinerja Nasional Re pada 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan karena menurunnya kinerja underwriting sebesar minus Rp1,8 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami penurunan sebesar 269,5% atau Rp2,8 triliun . 

Di samping itu hasil investasi pada 2024 mencapai Rp341 miliar yang mana turun 25% YoY dibandingkan Rp454 miliar pada 2023. 

Beban usaha pada 2024 sebesar Rp227 miliar, mengalami kenaikan sebesar 8,6% YoY Rp209 miliar pada 2023, sehingga laba setelah pajak tahun 2024 tercapai sebesar minus Rp1,4 triliun atau turun 225,2% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,13 triliun. 

Nusantara Re 

Dibangun oleh konglomerasi Sinar Mas, Nusantara Re mencatatkan laba setelah pajak sebanyak Rp239 miliar yang mana naik signifikan 182,09% YoY dari sebelumnya Rp84,94 miliar. Peningkatan laba setelah pajak tersebut didukung peningkatan hasil underwriting dan hasil investasi masing-masing sebanyak Rp241,46 miliar dan Rp107,3 miliar pada 2024. Hasil underwriting dan hasil investasi naik masing-masing sebanyak 145% YoY dan 105,4% YoY dari sebelumnya Rp98,3 miliar serta Rp52,23 miliar pada 2023. 

Padahal jumlah pendapatan premi perusahaan mencatatkan penurunan 23,21% YoY dari sebelumnya Rp8,76 triliun menjadi Rp6,72 triliun pada 2024. RBC perusahaan mencapai 349,40% yang mana berada di atas ketentuan 120%. 

Inare

Reasuransi dalam konglomerasi Grup Salim, Inare mencatatkan laba setelah pajak sebanyak Rp32,2 miliar pada 2024. Angka tersebut mengalami kenaikan 57,06% YoY dari sebelumnya Rp20,56 miliar pada 2023. Kenaikan laba setelah pajak tersebut didorong oleh peningkatan hasil underwriting sebanyak 94,46% YoY dari sebelumnya Rp28,07 miliar pada 2023. Dari sisi hasil investasi juga mengalami peningkatan menjadi Rp36,6 miliar. Angka tersebut mengalami peningkatan 54,27% YoY apabila dibandingkan Rp23,73 miliar pada 2023. 

Jumlah pendapatan premi juga mengalami peningkatan signifikan 132,54% YoY menjadi Rp1,18 triliun. Sebelumnya premi yang diperoleh perusahaan mencapai sebanyak Rp510 miliar. Tingkat RBC perusahaan mencapai 339,0% pada 2024 yang menandakan masih di atas ketentuan OJK 120%. 

Orion Reasuransi 

Orion Reasuransi mulai beroperasi pada 12 April 2023, saat perusahaan didirikan. Perusahaan ini baru menerima izin usaha dari OJK pada 4 April 2024. 

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024, Orion mencatatkan laba setelah pajak Rp7,88 miliar. Sementara hasil underwriting dan hasil investasi masing-masing sebanyak Rp3,11 miliar serta Rp15,64 miliar.

Lebih lanjut, premi bruto yang dimiliki mencapai sebanyak Rp26 miliar. RBC perusahaan masih berada di atas ketentuan OJK 120% yakni 1.038,38% m

Reindo Syariah

Reindo Syariah mencatatkan laba sebanyak Rp20,52 miliar yang mana mengalami kenaikan 15,46% YoY apabila dibandingkan Rp17,77 miliar pada 2023. Peningkatan laba disebabkan peningkatan pendapatan usaha sebanyak Rp69,57 miliar pada 2024. Angka tersebut mengalami kenaikan 18,01% YoY apabila dibandingkan pada Rp58,95 miliar pada 2023. Sementara jumlah beban usaha mencapai sebanyak Rp47,79 miliar, yang mana naik 18,10% YoY dari sebelumnya Rp40,47 miliar. RBC perusahaan mencapai 125% berada sedikit di atas ketentuan OJK 120%. 

Rangkuman Kinerja Reasuransi Tanah Air 2024

Perusahaan

Laba 2024

Laba 2023

Persentase

Indonesia Re

Rp72,7 miliar

Rp56,04 miliar 

29,8% 

Maipark 

Rp72,88 miliar 

Rp69,22 miliar 

5,29% 

Tugure 

Rp106,63 miliar 

Rugi Rp35,53 miliar 

400%

Marein 

Rp50,18 miliar 

Rp61,36 miliar 

-17,19%

Nasional Re 

-Rp1,4 triliun

Rp1,13 triliun 

-225,2%

Nusantara Re 

Rp239 miliar

Rp84,94 miliar 

182,09% 

Inare 

Rp32,2 miliar

Rp20,56 miliar

57,06%

Orion Reasuransi 

Rp7,88 miliar

-

-

Reindo Syariah 

Rp20,52 miliar

Rp17,77 miliar 

15,46% 

Sumber: Lapkeu 2024 audited, diolah

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper