Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunga Kredit: Perusahaan Multifinance Masih Tahan Suku Bunga

Sejumlah perusahaan pembiayaan masih menahan suku bunga pembiayaan di tengah prediksi kenaikan suku bunga kredit perbankan.

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah perusahaan pembiayaan masih menahan suku bunga pembiayaan di tengah prediksi kenaikan suku bunga kredit perbankan.

Pasalnya, sebagian besar perusahaan multifinance masih menggantungkan sumber pembiayaan kepada perbankan, di samping pembiayaan melalui penerbitan obligasi, dan medium term note (MTN).

Mengutip survei yang dirilis Bank Indonesia (BI), responden perbankan memperkirakan suku bunga kredit bakal terus naik pada kuartal III/2014, melanjutkan tren kuartal II/2014.

Jika dirinci, survei BI mencatat suku bunga kredit modal kerja diprediksi naik 29 basis poin menjadi 13,58% per tahun, suku bunga kredit investasi terpompa 26 basis poin menjadi 13,4%, dan suku bunga kredit konsumsi naik 4 basis poin menjadi 15,04%.

Berdasarkan jenis, suku bunga kredit konsumsi, suku bunga KPR/KPA dan kredit kendaraan bermotor (KKB) terdongkrak masing-masing 18 basis poin dan 22 basis poin.

Sales and Marketing Director PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo mengungkapkan pihaknya masih mempertahankan suku bunga pembiayaan di kisaran 13% dan suku bunga khusus bagi konsumen premium.

“Belum ada rencana kenaikan, saya belum mendengar ada kenaikan suku bunga kredit dari PT Bank Mandiri Tbk,” kata Harjanto di Jakarta, baru-baru ini.

Seperti diketahui, mayoritas sumber pendanaan MTF masih ditopang dari induknya yaitu Bank Mandiri.

Sementara itu, Presiden Direktur PT BCA Finance (BCA Finance) Roni Haslim menjelaskan suku bunga kredit mobil baru tidak berubah yaitu mulai dari 1 tahun-4 tahun masing-masing 4,49%, 4,99%, 5,19%, dan 5,49%.

Khusus untuk suku bunga pembiayaan mobil bekas, Roni mengaku perhitungannya lebih kompleks karena tergantung dari tahun keluaran mobil bekas itu.

Kendati masih mempertahankan suku bunga, Roni mengaku realisasi pembiayaan semester I/2014 tercatat turun 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper