Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Muamalat Anjlok 72,7% jadi Rp2,78 Miliar pada Kuartal I/2024

Di tengah rencana akuisisi oleh Bank Tabungan Negara, Bank Muamalat melaporkan meraih laba bersih Rp2,78 miliar pada kuartal I/2024. Turun hampir 73%.
Pengendara melintas di depan logo Bank Muamalat di Jakarta, Kamis (5/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengendara melintas di depan logo Bank Muamalat di Jakarta, Kamis (5/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. membukukan laba bersih Rp2,78 miliar pada kuartal I/2024. Capaian ini anjlok 72,7% dibandingkan periode yang sama  pada tahun sebelumnya senilai Rp10,23 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan, Bank Muamalat mencatatkan penurunan pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar 13,62% yoy menjadi Rp49,39 miliar pada kuartal I/2024, berbanding Rp57,17 miliar pada kuartal I/2023. 

Sementara itu, pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 18,53% menjadi Rp526,58 miliar ketimbang sebelumnya Rp444,21 miliar 

Namun, pertumbuhan tersebut belum mampu mengimbangi bagi hasil untuk pemilik dana investasi yang mencapai Rp477,16 miliar pada kuartal I/2024 atau tumbuh 23,29% secara tahunan dari Rp387,04 miliar

Selanjutnya, pendapatan non bunga yakni pendapatan berbasis komisi (fee based income) turun 48,57% yoy menjadi Rp130,06 miliar dibanding sebelumnya Rp252,89 miliar.

Saat laba menurun, perusahaan melaporkan beban tenaga kerja menjadi Rp156,21 miliar, naik 5,66% dari sebelumnya Rp147,85 miliar 

Dari sini, laba operasional tergerus 61,21% menjadi Rp9,89 miliar dari sebelumnya Rp25,49 miliar. Setelah dipotong pajak penghasilan, Bank Muamalat membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp2,78 miliar pada kuartal I/2024 

Sementara, di sisi intermediasi, Bank Muamalat menyalurkan pembiayaan Rp21,38 triliun, naik 10,21% dari Rp19,4 triliun. Aset bank juga terkerek naik 5,42% menjadi Rp64,93 triliun per Maret 2024. 

Seiring dengan peningkatan pembiayaan, rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing) gross membaik ke level 2,22% dari 2,75%. Sedangkan, NPF net menjadi 1,17% dari 0,75% 

Bank Muamalat juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) per Maret 2024. Dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) menjadi penopang utama dengan pertumbuhan sebesar 11,7% yoy, di mana giro menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 39,4% yoy

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, secara umum DPK pionir bank syariah di Tanah Air ini tumbuh 1,3% (yoy) dari Rp45,5 triliun per 31 Maret 2023 menjadi Rp46,1 triliun per 31 Maret 2024. 

Menurutnya, dana murah, khususnya giro, menjadi andalan seiring dengan strategi perseroan yang aktif menawarkan layanan pengelolaan keuangan berbasis internet atau Cash Management System (CMS) kepada nasabah.

“Meningkatnya DPK mencerminkan tingkat kepercayaan nasabah kepada Bank Muamalat yang tetap terjaga dengan baik. Selain itu, kami juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai instansi di sektor pendidikan, rumah sakit dan lembaga sosial. Salah satu layanan yang kami tawarkan adalah CMS yang diberi nama MADINA. Hal ini membuat penempatan giro untuk kebutuhan transaksi nasabah turut meningkat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/5/2024)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper