Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo melalui Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno selaku pemegang saham mayoritas akhirnya kembali menunjuk komisaris BTN yang merupakan orang dekat Megawati Soekarnoputri dan politisi Partai Golkar.
Rapat umum pemegang saham (RUPS) Tahunan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. yang digelar Selasa 924/3/2015), memutuskan untuk mengangkat jajaran direksi dan komisaris emiten berkode saham BBTN.
Bank yang fokus pada penyaluran kredit perumahan ini menunjuk Sukardi Rinakit sebagai Komisaris Utama BTN menggantikan Mardiasmo. Sedangkan jabatan direktur utama masih dijabat oleh Maryono.
Berdasarkan penelusuran, dua dari enam anggota komisaris BTN diduga terafiliasi dengan Presiden Joko Widodo. Mereka adalah Sukardi Rinakit dan Kamaruddin Sjam.
Sukardi Rinakit atau akrab disapa Cak Kardi yang ditunjuk sebagai Komisaris Utama BTN, merupakan direktur eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS). Sukardi dikenal juga dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sukardi sebelumnya menjadi anggota tim pemenangan Jokowi-JK sekaligus konsultan politik Jokowi. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perhimpunan Nasionalis Indonesia (Pernasindo) yang dimotori oleh Kwik Kian Gie.
Kemudian, nama Kamaruddin Sjam masuk di jajaran komisaris independen bersama Amanah Abdul Kadir, Catherinawati Hadiman, dan Arie Coerniadi.
Kamaruddin Sjam adalah mantan anggota DPR RI dari Partai Golkar periode 2009-2014. Kamaruddin terpilih dari daerah pemilihan Kalimantan Barat dengan perolehan suara 26.774.
Saat ini, Kamaruddin Sjam tercatat sebagai Ketua Departemen Ekonomi dan Keuangan DPP Partai Golkar versi Agung Laksono. Dia sebelumnya juga pernah menjabat berkarir sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).