Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB mencatatkan laba bersih konsolidasi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Rp398,41 miliar hingga kuartal I/2025, naik 9,37% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp364,26 miliar.
Mengacu pada laporan keuangan yang diterbitkan Bisnis pada Selasa (29/4/2025), pendapatan bunga Bank BJB hingga periode pertama 2025 yakni Rp4,27 triliun. Pendapatan bunga Bank BJB meningkat 11,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,84 triliun.
Corporate Secretary BJB Ayi Subarna mengatakan pencapaian BJB juga tercermin dari pertumbuhan aset yang meningkat sebesar 10,2% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp223,1 triliun dengan kontribusi Kelompok Usaha Bank (KUB) juga menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan Bank BJB, dimana perusahaan anak telah berkontribusi sebesar Rp38,8 triliun atau setara 17,4% terhadap total aset.
"Kredit dan pembiayaan pun mencatatkan pertumbuhan 11,4% yoy menjadi Rp145,4 triliun, dengan dorongan kuat dari kontribusi perusahaan anak sebesar Rp27,1 triliun. Segmen kredit konsumer tetap menjadi motor utama, tumbuh 4,7% yoy, terutama didukung oleh ekspansi kredit untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)," katanya dalam rilis resmi korporasi, Selasa (29/4/2025).
Inovasi digital seperti platform KGB Pisan, menunjukkan pertumbuhan eksponensial, dengan realisasi 3.987 Number of Account (NoA) dan outstanding kredit Rp62,9 Miliar hanya dalam waktu kurang dari setahun sejak peluncuran. Inisiatif ini memperkuat strategi Bank BJB dalam mengoptimalkan potensi kredit ritel berbasis teknologi.
Di sisi lain, Bank BJB mencatatkan beban bunga sepanjang tiga bulan pertama 2025 sebesar Rp2,45 triliun, naik dari Rp2,22 triliun setahun sebelumnya. Hal ini turut mendorong total pendapatan bunga bersih BJB menjadi Rp1,81 triliun, meningkat 12,16% dari periode 31 Maret 2024 sebesar Rp1,62 triliun.
Bank BJB mencatatkan nilai kerugian penurunan nilai aset keuangan alias impairment Rp115,08 miliar. Angkanya turun 23,7% dari tahun lalu Rp150,97 miliar.
Terdapat beberapa beban yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank BJB pada kuartal pertama 2025 seperti beban tenaga kerja Rp767,65 miliar, naik dibandingkan sebelumnya Rp723,66 miliar. Lalu beban promosi Rp59,97 miliar serta beban lainnya Rp833,84 miliar, naik dari tahun lalu periode yang sama Rp716,06 miliar.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit Bank BJB sampai dengan kuartal I/2025 yaitu Rp145,38 triliun. Penyaluran kredit Bank BJB turun 0,69% dari periode kuartal I 2024 yaitu Rp146,4 triliun.
Di sisi lain, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) gross 2,39%. NPL gross Bank BJB naik dari periode sebelumnya yakni 1,46%. Sementara NPL net 1,14% dari sebelum 0,85%.
Bank BJB mencatat DPK yang dihimpun oleh perusahaan Rp153,79 triliun, naik 0,03% dibandingkan sebelum Rp153,85 triliun. Secara terperinci giro Rp26,51 triliun, tabungan Rp41,47 triliun dan deposito Rp85,8 triliun di periode kuartal I-2025.
Adapun, marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) Bank BJB 3,64% dari 3,97%. Sementara rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) Bank BJB yakni 88,36% dari sebelum 80,60%.