Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REMITANSI TKI: Penerimaan di Kuartal I/2015 Tembus US$2,3 miliar

Pada kuartal I/2015, penerimaan remitansi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) senilai US$2,3 miliar, melebihi jumlah pembayaran remitansi Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia yang senilai US$0,7 miliar.
Pada kuartal I/2015, penerimaan remitansi TKI tercatat US$2,3 miliar/Ilustrasi
Pada kuartal I/2015, penerimaan remitansi TKI tercatat US$2,3 miliar/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Neraca pendapatan sekunder pada kuartal I/2015 tercatat surplus senilai US$1,4 miliar.

Berdasarkan laporan neraca pembayaran Indonesia yang dipublikasikan Bank Indonesia, penerimaan hibah oleh pemerintah pada kuartal I/2015 yang lebih rendah terkompensasi oleh neto penerimaan transfer personal dalam bentuk remitansi tenaga kerja yang lebih besar.

Pada kuartal I/2015, penerimaan remitansi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) senilai US$2,3 miliar, melebihi jumlah pembayaran remitansi Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia yang senilai US$0,7 miliar.

"Di tengah berlanjutnya kebijakan moratorium penempatan TKI ke beberapa negara, renegosiasi kontrak kerja, termasuk peningkatan gaji di beberapa negara tujuan penempatan lainnya berdampak pula pada perubahan pola remitansi TKI sebagaimana tercermin dalam survei terkini yang dilakukan oleh Bank Indonesia," tulis Bank Indonesia seperti yang dikutip Bisnis.com, Senin (18/5/2015).

Ditinjau dari negara asal remitansi, TKI yang bekerja di kawasan Asia Pasifik menjadi penyumbang remitansi terbesar, yaitu mencapai US$1,2 miliar. Lalu diikuti kawasan Timur Tengah dan Afrika yang mencapai US$0,9 juta. Sampai akhir kuartal I/2015, tercatat 3,9 juta penduduk Indonesia bekerja menjadi TKI di luar negeri.

"Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengindikasikan bahwa 65,6% dari jumlah TKI tersebut bekerja di wilayah Asia Pasifik dengan porsi terbesar Malaysia, Taiwan, Singapura, dan Hongkong," paparnya.

Sementara itu, 32,5% dari seluruh TKI bekerja di wilayah Timur Tengah dan Afrika, terbesar berada pada Oman, Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper