Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS : Risiko Industri Perbankan Menurun

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan risiko industri perbankan Indonesia mengalami penurunan.
Ilustrasi/toptenstuffs
Ilustrasi/toptenstuffs

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan risiko industri perbankan Indonesia mengalami penurunan.

Analis LPS Agus Afiantara mengatakan hal itu terlihat dari Indeks Stabilitas Perbankan atau Banking Stability Index (BSI) LPS pada bulan Mei 2015 yang menurun sebesar 11 bps menjadi 99,96 dari periode sebelumnya yaitu April 2015 yakni 100,07.

"Sesuai kategori skala observasi Crisis Management Protocol (CMP) angka BSI saat ini masih berada pada kondisi normal," ujarnya dalam Laporan Analisis Stabilitas dan Sistem Perbanan Triwulan II 2015 yang dikutip Bisnis.com, Rabu (1/7/2015).

Penurunan BSI ini didominasi oleh penurun Sub indeks Interbank Pressure (IP) dan Sub Indeks Market Pressure (MP), sedangkan Sub Index Credit Pressure terjadi "stagnasi" dengan tren menurun dari awal tahun 2015.

"Sub Index IP dan MP mengalami penurunan sebesar 52 dan 11 bps," katanya.

Agus menuturkan Banking Stability Index (BSI) dan Sub Indeks Credit Pressure (CP) likuiditas perbankan cenderung mengalami perbaikan yang tercermin dari rasio kredit terhadap DPK atau loan to deposit ratio (LDR) yang turun dari 89,04% pada Februari 2015 menjadi 88,12% pada Maret 2015.

"Peningkatan DPK yang lebih besar terhadap pertumbuhan kredit, menyebabkan rasio LDR menjadi turun," ucap Agus.

Pertumbuhan kredit mengalami perlambatan dari 12,2% (y-o-y) pada Februari 2015 menjadi 11,3% (y-o-y) pada Maret 2015.

Penghimpunan DPK tumbuh lebih kencang dari 15,2% (y-o-y) pada Februari 2015 menjadi 16,0% pada Maret 2015.

Dari sisi kualitas kredit, rasio Gross non performing loan (NPL) cenderung stabil dimana pada bulan Maret 2015 sebesar 2,40% dibandingkan dengan posisi Februari 2015 sebesar 2,43%.

Di sisi lain, indikator profitabilitas perbankan yang tercermin dari pertumbuhan Return on Equity (ROE) mengalami peningkatan menjadi 17,89% pada Maret 2015, setelah sebelumnya tercatat sebesar 16.47% pada Februari 2015.

"Dengan stabilnya risiko kredit, sub Index Credit Pressure (CP) cenderung tidak mengalami perubahan sebesar 99,71 pada bulan April dan Mei 2015," tutur Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper