Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2016, Ini Sektor yang Jadi Prioritas BNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengklaim masih akan menjadikan sektor infrastruktur sebagai fokus kredit perseroan pada tahun depan.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baiquni mengunjungi kantor redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Jumat (8/5/2015)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baiquni mengunjungi kantor redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Jumat (8/5/2015)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengklaim masih akan menjadikan sektor infrastruktur sebagai fokus kredit perseroan pada tahun depan.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menuturkan secara keseluruhan, portofolio kredit perseroan hampir merata di berbagai sektor. Meski begitu, untuk tahun depan, pihaknya masih akan menjadikan sektor infrastruktur menempati porsi dominan dalam penyaluran kredit.

Pasalnya, Baiquni menjelaskan penyaluran kredit ke sektor infrastruktur memiliki banyak dampak lanjutan. “Kami berharap begitu infrastruktur tumbuh, sektor kecil dan menengahnya juga ikut tumbuh,” jelas Baiquni di Jakarta, Senin (23/11/2015).

Adapun, melihat realisasi kuartal III/2015 dengan pertumbuhan kredit di level 14,6% secara tahunan (y-o-y), Baiquni optimistis penyaluran pinjaman pada tahun depan akan kian melaju. Dalam proyeksinya, dia membidik angka pertumbuhan kredit di posisi 15%-17% pada 2016.

Dari data resmi di situs korporasi BNI menunjukkan per September 2015, perseroan telah menyalurkan kredit senilai Rp307,12 triliun atau naik 14,6% y-o-y dari Rp267,94 triliun. Bank yang 60% sahamnya dimiliki pemerintah Republik Indonesia (RI) ini, tercatat telah menyalurkan kredit infrastruktur senilai Rp63,72 triliun atau naik 6,58% y-o-y dari Rp59,78 triliun pada tahun lalu.

Laporan emiten bersandi saham BBNI tersebut juga menunjukkan hingga bulan ke sembilan tahun ini, sebanyak 29% dari kredit infrastruktur tersebut disalurkan ke sektor power plant. Kemudian, sektor oil & gas serta transportasi menempati porsi masing-masing sebesar 19%. Lalu, sektor telekomunikasi menempati 16% kredit, serta jalan tol dan konstruksi sebesar 17%.

Adapun, sebanyak 69% dari kredit infrastruktur tersebut merupakan pinjaman dalam mata uang rupiah dan sisanya yakni dalam valuta asing. Secara jenis, sebanyak 61% kredit infrastruktur BNI merupakan pinjaman modal kerja. Lalu sisanya atau sebesar 39% merupakan kredit investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper