Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN KINERJA: Laba Bank BTN Tumbuh 62%

Di tengah kondisi perekonomian yang lesu sepanjang 2015, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. justru berhasil mencatatkan kinerja yang memuaskan.
Bank BTN
Bank BTN

Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah kondisi perekonomian yang lesu sepanjang 2015, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. justru berhasil mencatatkan kinerja yang memuaskan.

Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam paparan kinerja perseroan per 31 Desember 2015 mengumumkan laba bersih bank berkode emiten BBTN ini tumbuh sebesar 62%. Angka ini naik dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Perseroan per 31 Desember 2015 membukukan laba bersih Rp1,85 triliun. Meningkat 62% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,15 triliun. Ini berkat kerja keras dan transformasi yang kami sudah canangkan," ujarnya di Jakarta, (4/2/2016).

Selain laba, kinerja kredit dan pembiayaan juga meningkat. Pada 2014 BBTN membukukan Rp115,92 triliun. Angka tersebut meningkat 19,88% menjadi Rp139 triliun di 2016 year on year (y-oy). Pertumbuhan kredit BBTN ini jauh di atas rata-rata industri nasional yang hanya berada di kisaran 9,85%.

Sementara total aset perseroan tumbuh sebesar 18,83% dari Rp144,6 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp172 triliun pada akhir 2015. Pertumbuhan aset ini juga berada diatas rata-rata industri nasional yang ada di kisaran 9,29%.

Pertumbuhan aset yang signifikan tersebut sekaligus menempatkan BBTN di jajaran 7 besar bank nasional berdasarkan besaran asetnya.

"Ini merupakan prestasi bagi manajemen BTN sebagai bank yang fokus di segmen kredit pembiayaan rumah," kata Maryono.

Perseroan juga mampu meningkatkan fungsi intermediasinya. Sejalan dengan pertumbuhan dan peningkatan kualitas kredit, bisnis BBTN juga meningkat di sisi dana pihak ketiga (DPK). Pada 2015 perseroan membukukan DPK Rp109 triliun. Angka ini tumbuh 19,97% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp106 triliun.

Sama seperti aset dan kredit, DPK juga tumbuh diatas rata-rata industri nasional yang berada di kisaran 7,70%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper