Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Beri Pinjaman Rp993 Miliar untuk PTPN XI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyalurkan kredit senilai Rp993 miliar kepada PT Perkebunan Nusantara XI dalam rangka dukungan swasembada gula.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyalurkan kredit senilai Rp993 miliar kepada PT Perkebunan Nusantara XI dalam rangka dukungan swasembada gula.

Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, dengan pemberian fasilitas kredit ini, total kredit yang telah disalurkan oleh Bank BRI kepada PTPN XI menjadi Rp1,72 triliun. Sedangkan penyaluran pembiayaan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor produksi gula, secara keseluruhan berjumlah Rp4,12 triliun.

"Pemberian kredit tersebut merupakan pembiayaan dari hulu ke hilir yakni dari tebu ditanam sampai dengan tebu dijual," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (3/5/2016).

Secara umum, katanya, pemberian fasilitas kredit ini bertujuan untuk menjamin rantai pasokan bahan baku tebu petani dan mempertahankan tingkat kapasitas produksi gula agar tetap optimal. Dengan demikian, diharapkan tingkat suplai gula di masyarakat tetap stabil dan kontinuitasnya juga terjaga.

Sebagaimana diketahui, gula merupakan salah satu komoditas strategis, karena menyangkut kebutuhan dasar bagi masyarakat Indonesia.

Sementara itu, dalam akad senilai Rp993 miliar tersebut, BBRI menyalurkan kredit dalam bentuk modal kerja talangan on farm tebu petani senilai Rp300 miliar, modal kerja talangan gula petani senilai Rp350 miliar dan kredit investasi capital expenditure (capex) senilai Rp343 miliar.

Untuk modal kerja talangan on farm tebu petani, skema ini digunakan untuk memberikan kemudahan pembiayaan modal kerja bagi petani dengan suku bunga murah, yaitu sebesar 9,75% per tahun.

Modal Kerja

Pembiayaan modal kerja ini ditujukan kepada petani mitra PTPN XI yang berjumlah sekitar 20.000 petani dengan luas lahan 44.000 hektar. Selain berbunga murah, pembiayaan untuk petani tebu tersebut diupayakan dengan proses cepat supaya perputaran uang kredit bisa berjalan lancar.

"Semakin cepat pembiayaan, maka semakin cepat pula petani menanam tebu, dan demikian seterusnya, uang itu bisa dibayarkan lagi ke bank," jelas Sunarso.

Sedangkan pemberian kredit dengan skema Modal Kerja Talangan Gula Petani dilakukan dengan cara menalangi pembayaran hasil gula kepada petani tebu sebelum tebu digilingkan dan dijual kepada pembeli gula.

Melalui skema tersebut, selain mendapatkan pembayaran terlebih dahulu, petani juga mendapatkan harga jual yang lebih baik sehingga ada waktu untuk melelang gulanya.

Adapun, pemberian kredit investasi capex digunakan untuk investasi rutin perawatan mesin produksi, yang bertujuan untuk mempertahankan operasional 16 pabrik gula berkapasitas 44.700 TCD agar tetap optimal serta meningkatkan efisiensi biaya operasional produksi.

 Sunarso juga menyebutkan bisnis pembiayaan di sektor produksi gula masih memiliki prospek yang baik, terlebih dengan adanya sinkronisasi melalui skema khusus yang melibatkan PTPN atau perusahaan gula sebagai avalis kredit petani.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper