Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

September 2016, Pangsa Pasar Bank Syariah Tembus 5,3%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini pangsa pasar perbankan syariah mencapai 5,16%5,3% terhadap perbankan nasional per September 2016.
Bank syariah/Ilustrasi-bisnisaceh.com
Bank syariah/Ilustrasi-bisnisaceh.com

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini pangsa pasar perbankan syariah mencapai 5,16%-5,3% terhadap perbankan nasional per September 2016.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Mulya E. Siregar mengatakan hal tersebut tercapai setelah PT Bank Aceh resmi berkonversi menjadi bank syariah per 19 September 2016.

“Pangsa pasar bank syariah akan tembus 5% pada September karena pada 19 September Bank Aceh sudah dikonversi secara total menjadi Bank Aceh Syraiah,” ujarnya saat media briefing seminar internasional keuangan syariah 2016 dan perkembangan keuangan syariah di Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Mulya menambahkan total aset Bank Aceh Syariah mencapai Rp19,79 triliun. Adapun saat ini, total aset perbankan syariah sebesar Rp313 triliun-Rp323 triliun.

Dengan masuknya Bank Aceh menjadi syariah, lanjutnya, total aset perbankan syariah akan menjadi Rp333 triliun-Rp342 triliun. “Ini lonjakan yang cukup signifikan, dan kalau kita bagi semua aset perbankan nasional, bisa dapat angka 5,16%—5,3%. Itu kita perkirakan bisa segitu,” kata Mulya.

Adapun per Juli 2016, lanjut Mulya, pangsa pasar perbankan syariah telah mencapai 4,86%, meningkat dari Juli 2015 sebesar 4,64%. Secara nominal, aset perbankan syariah pun meningkat sebesar 18,49% secara year on year (y-o-y) dari Rp272,6 triliun per Juli 2015 menjadi Rp323 triliun per Juli 2016.

Kenaikan aset tersebut, lanjutnya, didorong oleh meningkatnya dana pihak ketiga (DPK) bank syariah sebesar 19,37% y-o-y dari Rp216 triliun per Juli 2015 menjadi Rp257 triliun per Juli 2016.

Kenaikan DPK ini mendorong penyaluran pembiayaan yang juga naik sebesar 12,51% y-o-y dari Rp204,8 triliun per Juli 2015 menjadi Rp230,4 triliun per Juli 2016. “Angka-angka ini menggambarkan masih ada pertumbuhan yang positif,” ujar Mulya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper