Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kuartal I: Rasio NPF BFIN Membaik

PT BFI Finance Indonesia Tbk. berhasil meningkatkan kualitas pembiayaan dengan menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) menjadi sekitar 1,1% pada kuartal I/2017.
Karyawan melayani nasabah di kantor PT BFI Finance Indonesia, Serpong, Tangerang Selatan, Senin(6/3)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan melayani nasabah di kantor PT BFI Finance Indonesia, Serpong, Tangerang Selatan, Senin(6/3)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com,JAKARTA—PT BFI Finance Indonesia Tbk. berhasil meningkatkan kualitas pembiayaan dengan menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) menjadi sekitar 1,1% pada kuartal I/2017.

Direktur IT & Keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) Sudjono menyatakan rasio NPF perseroan pada kuartal pertama tahun ini mengalami perbaikan jika dibandingkan rasio NPF pada periode yang sama tahun sebelumnya yang masih berada di kisaran 1,5%.

Dia mengungkapkan, beberapa faktor yang menyebabkan perbaikan NPF antara lain ialah perubahan fokus segmen pembiayaan dari yang semula di segmen mobil baru ke segmen mobil bekas. Sampai dengan bulan ketiga tahun ini, segmen mobil bekas menyumbang porsi pembiayaan terbesar yaitu sekitar 70%.

“Perbaikan NPF juga bisa dicapai karena kami selalu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiyaan baru dengan risiko pembiayaan,” kata Sudjono, Sabtu (22/4/2017).

Lebih lanjut, Sudjono menyatakan pada kuartal I/2017, perseroan telah menyalurkan pembiayaan Rp3,16 triliun atau naik 35,5% jika dibandingkan pembiayaan pada periode yang sama tahun lalu yaitu Rp2,33 triliun.

“Pertumbuhan pembiayaan masih ditopang oleh pembiayaan segmen kendaraan bekas baik mobil bekas maupun motor bekas yang sama-sama mencatatkan pertumbuhan,” jelasnya.

Dari total pembiayaan yang disalurkan sampai dengan bulan ketiga tahun ini, dia mengungkapkan pembiayaan untuk mobil bekas mencatatkan pertumbuhan 25%, sedangkan pembiayaan untuk motor bekas tumbuh 50%.

Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang ikhtisar keuangan perusahaan pembiayaan per Februari 2017 menunjukkan rasio NPF industri pembiayaan mencapai 3,03% atau menurun jika dibandingkan rasio NPF pada akhir tahun lalu yang mencapai kisaran 3,26%.

Data tersebut juga menunjukkan piutang pembiayaan multifinance per Februari 2017 mencapai mencapai Rp390,36 triliun atau naik 7,2% secara yoy. Dari total tersebut, segmen yang menjadi kontributor utama dalam menopang pertumbuhan pembiayaan ialah segmen multiguna dengan realisasi mencapai Rp227,1 triliun. Kemudian, disusul oleh pembiayaan investasi Rp109,98 triliun, dan pembiayaan modal kerja Rp21,99 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper