Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan pembiayaan atau multifinance PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance saat ini belum memiliki rencana untuk melakukan penyesuaian suku bunga di tengah keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 6,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-24 April 2024.
Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi mengatakan pihaknya juga optimistis kenaikan suku bunga tersebut tidak akan berpengaruh terhadap target perusahaan.
“Hingga saat ini, perusahaan belum memiliki rencana untuk melakukan revisi target pada tahun ini, tetapi perusahaan tetap terus melakukan monitoring serta evaluasi terhadap kondisi suku bunga dan market saat ini,” kata Cincin saat dihubungi Bisnis, Kamis (25/4/2024).
Adapun, WOM Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru mencapai 11% menjadi Rp6,5 triliun pada tahun ini Cincin mengatakan pihaknya sebenarnya menyadari kenaikan suku bunga acuan dari BI dapat berdampak pada bisnis perusahaan. Kenaikan tersebut menurutnya akan berimbas pada kenaikan cost of fund perusahaan.
Kendati demikian, lanjut Cincin, perusahaan akan terus melakukan berbagai inisiatif untuk memperoleh cost of fund yang paling efisien, di antaranya yakni dengan melakukan diversifikasi sumber pendanaan serta terus memperkuat hubungan dengan pihak perbankan.
“Hingga saat ini, perusahaan optimistis dapat terus memperoleh sumber pendanaan dengan tingkat suku bunga yang paling efisien,” katanya.
Baca Juga
WOM Finance juga memastikan perseroan memproyeksikan permintaan pembiayaan pada kuartal II/2024 mampu tumbuh sebesar 10% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pada kuartal I/2024, WOM Finance mencatatkan total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp1,4 triliun.
WOM Finance mengklaim penyaluran pembiayaan pada kuartal I/2024 relatif stabil dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Perseroan mencatat produk pembiayaan multiguna MotorKu dan MobilKu masih berkontribusi paling banyak dalam penyaluran pembiayaan baru perseroan.
Sementara dalam catatan Bisnis pada kuartal I/2023, perseroan mencatatkan pembiayaan sebesar Rp1,6 triliun yang mana meningkat 49,7% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Dengan demikian, pembiayaan baru perseroan pada kuartal I/2024 tersebut menurun sekitar 14,2% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
WOM Finance menilai adanya jumlah hari kerja yang relatif lebih sedikit dibandingkan tahun lalu serta adanya momentum pemilihan umum (Pemilu) pada awal 2024 berpengaruh terhadap pertumbuhan bisnis perseroan.