Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. mencatatkan pertumbuhan laba bersih konsolidasi pada kuartal I/2017 sebesar 137,9% menjadi Rp640 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan, peningkatan pada laba bersih itu didukung oleh pendapatan bunga bersih yang naik 9,1% menjadi Rp3,1 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu dan penurunan biaya pada pencadangan sebesar 19,5% secara year on year.
Selain itu, pendapatan operasional bank dengan kode emiten BNGA itu pun tumbuh sebesar 7,3% dengan beban yang terkendali meskipun naik sebesar 2,8%.
“Kami melanjutkan untuk menata ulang neraca keuangan serta mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk mengoptimalkan permodalan. Dengan begitu, kami berharap kinerja keuangan semakin kuat pada tahun ini seiring ekonomi yang mulai pulih bertahap dan meningkatnya kualitas aset,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Kamis (27/4).
Sampai akhir kuartal pertama, secara keseluruhan, perseroan mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 2,2% menjadi Rp236,86 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Pertumbuhan aset itu didukung oleh pertumbuhan kredit bruto yang naik sebesar 2,9% menjadi Rp175,98 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Dari total penyaluran kredit itu, portofolio kredit konsumer perseroan sebesar 29% atau senilai Rp51,14 triliun, sedangkan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki porsi 20% atau senilai Rp34,79 triliun.
Adapun, untuk portofolio kredit segmen wholesale banking yang terdiri dari kredit korporasi dan komersial masing-masing memiliki porsi 35% dan 16% atau senilai Rp60,77 triliun dan Rp29,28 triliun.
Dari segi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), Bank CIMB Niaga mencatatkan kenaikan tipis sebesar 1,9% menjadi Rp176,09 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
DPK perseroan didukung oleh pertumbuhan dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 9,2%. Produk giro menjadi produk dana murah dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 11,6%.
Dengan pertumbuhan dana murah itu, perseroan mencatatkan kenaikan rasio CASA sebesar 369 basis poin (bps) menjadi 55,74%.
Loan to deposit ratio (LDR) perseroan pun berada posisi 98,15% atau lebih tinggi ketimbang periode sama pada tahun lalu yang berada pada posisi 97,71%.
Lalu, untuk rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perseroan sampai tiga bulan pertama tahun ini berada pada posisi 18,46%. Posisi modal inti perseroan pun sudah menyentuh senilai Rp33,29 triliun sehingga pada awal tahun ini Bank CIMB Niaga resmi menjadi kelompok bank umum kegiata usaha (BUKU) IV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel