Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergantian Direksi Multifinance: Hafid Hadeli Resmi Presiden Direktur Adira Finance

Hafid Hadeli resmi menggantikan posisi Willy S. Dharma menjabat sebagai Presiden Direktur PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. (Adira Finance) setelah disahkan dalam keputusan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Bisnis.com, JAKARTA — Hafid Hadeli resmi menggantikan posisi Willy S. Dharma menjabat sebagai Presiden Direktur PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. (Adira Finance) setelah disahkan dalam keputusan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Selain itu, dalam RUPST yang digelar hari ini, Rabu (17/5/2017) juga menyetujui penunjukan Muliadi Rahardja dan Willy S. Dharma selaku komisaris. RUPST juga memutuskan untuk membayarkan deviden tunai sebesar Rp505 miliar atau Rp505 per lembar saham yang merupakan 50% dari laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2016.

"Pembayaran dividen ini akan dilakukan pada tanggal 16 juni 2017. Ditengah kondisi perekonomian yang penuh tantangan, Adira Finance tetap berupaya memberikan apresiasi atas dukungan pemegang saham dengan memberikan imbal hasil optimal,” kata Direktur Keuangan Adira Finance I Made Dewa Susila.

Lebih lanjut, Made mengatakan, RUPST juga memutuskan untuk menyisihkan Rp10,1 miliar atau 1% dari laba bersih menambah cadangan umum sesuai Undang-Undang perseroan terbatas.

Sementara itu, hingga kuartal I/2017, Adira Finance telah membukukan laba bersih Rp328 miliar atau naik 14,6% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp286 miliar. Dewa mengatakan pertumbuhan laba ditopang oleh upaya perusahaan mendiversifikasi sumber pendanaan.

Sepanjang 2017, Adira Finance menargetkan pembiayaan bertumbuh di kisaran 5% — 10% jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Pada 2016, perseroan menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp30,9 triliun atau hanya tumbuh 1,3% jika dibandingkan dengan realisasi pembiayaan tahun sebelumnya.

Dari target tersebut, Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan per Maret 2017 pembiayaan mobil bekas mencatatkan pembiayaan Rp7,3 triliun atau tumbuh 5% secara year on year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper