Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Belum Berencana Turunkan Bunga Kredit

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. belum berencana menurunkan tingkat suku bunga kredit pada semester II/2017.
Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono (kedua kiri)/Antara
Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono (kedua kiri)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. belum berencana menurunkan tingkat suku bunga kredit pada semester II/2017.

Direktur Keuangan dan Treasuri PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Iman Nugroho Soeko beralasan hal tersebut lantaran tingkat suku bunga acuan BI 7 days repo rate masih diputuskan tetap ditahan di level 4,75%.

"Karena sejak awal tahun suku bunga acuan BI 7 days repo rate tidak ada perubahan, maka tingkat suku bunga DPK BTN juga tidak ada perubahan sehingga tingkat suku bunga kredit kami juga relatif tetap," ujarnya.

Kalaupun ada penurunan tingkat suku bunga kredit untuk sejumlah proyek atau debitur, lanjut Iman, sifatnya lebih ditentukan oleh risiko premium yang dinilai lebih rendah.

Dalam Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) per 30 Juni 2017 yang dipublikasikan di situs resmi BTN, tingkat bunga untuk kredit korporasi tercatat di level 11,00%, kredit ritel 11,75%, serta kredit konsumsi KPR 10,25% dan non-KPR sebesar 11,50%.

Secara terpisah sebelumnya Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan suku bunga kredit perbankan masih memiliki ruang penurunan sampai akhir tahun 2017.

Menurur Perry, setidaknya ada tiga faktor yang menumbuhkan ruang penurunan bunga kredit, yakni terjaganya tingkat inflasi, longgarnya likuiditas perbankan serta penurunan persepsi risiko kredit.

"Sebetulnya iya, ruang penurunan suku bunga kredit masih ada. Sebab inflasinya masih rendah, cost of fund juga rendah karena likuiditas sangat tinggi. Suku bunga pasar uang juga relatif rendah," katanya.

Sayangnya, Perry enggan menjawab lebih lanjut ketika ditanya terkait potensi ruang penurunan suku bunga kredit.

Sebagai informasi, suku bunga kredit bank sepanjang Januari-Mei 2017 terpangkas sebanyak 100 bps dari 12,03% menjadi 11,83%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper