Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Ganesha Cetak Laba Rp25,7 Miliar

PT Bank Ganesha Tbk. mencatatkan pertumbuhan bisnis berupa kenaikan laba bersih setelah pajak (tidak diaudit) sebesar 58% dari posisi Rp16,3 miliar pada Juni 2016 menjadi Rp25,7 miliar pada pertengahan pertama tahun 2017. Selain itu, total aset Bank Ganesha juga terkerek 37% menjadi Rp4,336 triliun dari posisi Rp3,157 triliun pada tahun sebelumnya.
Suasana di kantor Bank Ganesha./Istimewa
Suasana di kantor Bank Ganesha./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Ganesha Tbk. mencatatkan pertumbuhan bisnis berupa kenaikan laba bersih setelah pajak (tidak diaudit) sebesar 58% dari posisi Rp16,3 miliar pada Juni 2016 menjadi Rp25,7 miliar pada pertengahan pertama tahun 2017. Selain itu, total aset Bank Ganesha juga terkerek 37% menjadi Rp4,336 triliun dari posisi Rp3,157 triliun pada tahun sebelumnya.

Surjawaty Tatang, Presiden Direktur Bank Ganesha, menyatakan perbaikan kinerja operasional perseroan didukung oleh kapasitas pendapatan yang kuat dan disiplin untuk mengurangi dan merampingkan biaya operasional sembari terus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur dan kapabilitas perbankan.

Laba perseroan antara lain terbentuk dari pendapatan operasional yang naik 67% secara year on year menjadi Rp115,7 miliar. Faktor pendorongnya yakni pertumbuhan yang kuat pada pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya.

Pendapatan bunga bersih tumbuh 70% yoy menjadi Rp103,0 miliar dari Rp65,0 miliar pada Juni 2016, didukung oleh pertumbuhan kredit yang signifikan.

Adapun, pendapatan berbasis biaya tumbuh menjadi Rp12,6 miliar dari Rp8,6 miliar atau naik 47% secara yoy didorong oleh kinerja yang baik dalam pendapatan biaya, komisi dan keuntungan yang direalisasikan atas penjualan sekuritas.

"Tahun ini kami merayakan ulang tahun ke-25, dan dengan senang hati saya menyampaikan bahwa Bank Ganesha mencatat kinerja operasional yang solid dan mempertahankan neraca yang kuat pada semester pertama tahun 2017, didorong oleh momentum yang baik pada bisnis perbankan ritel dan komersial kami," katanya lewat keterangan tertulis, Kamis (27/7/2017).

Setelah suksesnya proses penawaran umum perdana saham pada semester pertama 2016, struktur permodalan Bank Ganesha saat ini masih sangat kuat, tercermin dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 32,1% pada akhir semester I/2017.

Posisi permodalan tersebut juga masih jauh di atas persyaratan regulator dan dinilai cukup untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Perbaikan permodalan juga mendorong Bank Ganesha naik kelas ke dalam kategori BUKU II dengan total ekuitas sebesar Rp1,09 triliun.

Dengan permodalan yang lebih kuat, perseroan mampu mengembangkan portofolio kreditnya sebesar 40% yoy menjadi Rp2,566 triliun pada akhir Juni 2017 dari Rp1,837 triliun setahun sebelumnya, yang terdiversifikasi dengan baik dan disalurkan ke berbagai sektor.

Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga, juga mengalami kenaikan sebesar 52% yoy menjadi Rp3,142 triliun pada akhir Juni 2017. Kenaikan DPK yang pesat tersebut didukung oleh pertumbuhan yang kuat terutama pada deposito sebesar 66% yoy menjadi Rp2,078 triliun. Adapun, kondisi likuiditas bank tetap sehat dengan LDR yang dijaga di level 88%.

Bank Gabesha juga menerapkan prinsip kehati-hatian perbankan sehingga dapat mencatatkan peningkatan kualitas aset didukung oleh pemulihan kredit bermasalah. Hal ini tercermin dari perbaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross menjadi 1,35% dari sebelumnya 2,13%, serta NPL nett yang juga membaik menjadi 0,82% dari 1,11%.

Surjawaty melanjutkan, pihaknya terus mengoptimalkan jaringan kantornya untuk terus tumbuh dan melayani pelanggan yang lebih baik. Sebagai bagian dari optimalisasi, Bank menutup kantor cabang yang kurang berhasil di area Jemursari Surabaya dan BSD Serpong; serta merelokasi kantor cabang pembantu Muara Karang ke Pantai Indah Kapuk.

Saat ini, Bank Ganesha melayani nasabah melalui 12 kantor cabang dan 24 ATM di Jakarta, Tangerang, Semarang dan Surabaya, dengan akses ke 68.000 unit ATM di seluruh Indonesia yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama.

"Sepanjang semester kedua 2017, kami akan tetap optimis namun berhati-hati dan akan terus memperkuat bisnis yang ada sembari mempercepat pengembangan inisiatif perbankan digital dan transaksional kami dan arus pendapatan non-pembiayaan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper