Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit BTN Tembus 21%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menyatakan permintaan kredit selama kuartal I/2018 menunjukkan pertumbuhan yang positif sejalan dengan ekspektasi.
Layanan nasabah di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan
Layanan nasabah di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menyatakan permintaan kredit selama kuartal I/2018 menunjukkan pertumbuhan yang positif sejalan dengan ekspektasi.

Direktur Strategy, Compliance & Risk Bank BTN R. Mahelan Prabantarikso mengungkapkan pertumbuhan kredit masih sesuai dengan target yang dipatok pada awal tahun.

Pertumbuhan kredit emiten BBTN pada kuartal pertama ini ditopang penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi, baik yang diberikan secara konvensional maupun lewat unit usaha syariahnya.

“Pada kuartal I proyeksi pencapaian kredit Bank BTN masih sesuai target yaitu di atas 21%, dengan rincian pencapaian target kovensional diperkirakan tercapai di atas 18% dan pembiayaan syariah diperkirakan lebih dari 23%,” katanya kepada Bisnis, Minggu (8/4/2018).

Mahelan menambahkan, apabila pencapaian total kredit dibandingkan dengan target akhir tahun 2018 yaitu di atas 26%, maka peluang mencapai target akhir tahun masih cukup besar.

Sebagai informasi, sepanjang 2017, BBTN membukukan pertumbuhan kredit sebesar 21,01% secara tahunan pada 2017, lebih tinggi di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan sebesar 8,35%.

Kinerja BBTN yang cukup positif itu tak lepas dari kiprahnya dalam program Sejuta Rumah. “Dominasi pertumbuhan kredit didominasi kredit di sektor KPR Subsidi, karena hal ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah yaitu 1 juta rumah,” jelasnya.

Tahun ini, Bank BTN menargetkan pembiayaan perumahan sebanyak 750.000 unit. Kenaikan itu didukung Program Sejuta Rumah yang makin diperkuat, baik lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), maupun Bantuan Uang Muka serta skema baru yang dibuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  yaitu Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2PT).

Secara keseluruhan, BBTN membidik pertumbuhan yang cukup agresif yakni 22%-24%, di atas proyeksi dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sebesar 10% -12% hingga akhir 2018.  

Selain itu, dari sisi pendanaan, BBTN juga mematok kenaikan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 19% - 22%. Dengan demikian, ekuitas perseroan diharapkan tumbuh 13% - 15% dan total laba bersih dapat terkerek hingga 25% pada akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper