BUMN Percantik Infrastruktur Indonesia

Kementerian BUMN, melalui Indonesia Pavilion, memaparkan adanya peluang investasi senilai US$42,2 miliar kepada sejumlah investor yang turut menghadiri Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group, di Nusa Dua, Bali.

Kementerian BUMN, melalui Indonesia Pavilion, memaparkan adanya peluang investasi senilai US$42,2 miliar kepada sejumlah investor yang turut menghadiri Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group, di Nusa Dua, Bali.

Peluang investasi itu berasal dari 80 proyek yang sedang dikembangkan di Tanah Air dengan anggaran total biaya proyek dari berbagai sektor itu tercatat mencapai US$86,1 miliar.

Infrastruktur ikut menjadi salah satu sektor yang menawarkan peluang investasi tersebut. Berdasarkan data Kementerian BUMN, peluang investasi untuk sektor konstruksi dan infrastruktur tercatat senilai US$16,2 miliar dari 30 proyek. Selain itu, ada pula peluang investasi untuk sektor manufaktur sebesar US$600 juta.

Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengatakan ada empat fokus area pengembangan infrastruktur yakni sektor listrik, konektivitas jalan, konektivitas laut, dan konektivitas bandara.

"Kami akan memastikan konsistensi pelaksanaan dari proyek-proyek infrastruktur dasar seperti jalan tol, pelabuhan laut, bandara, dan telekomunikasi. Kami terus mendorong perbaikan infrastruktur," ujarnya.

Untuk sektor listrik, rasio elektrifikasi ditargetkan bisa mencapai 99,9% pada akhir 2019. Adapun, terkait konektivitas jalan ada rencana untuk memperpanjang jalan tol mencapai 1.794 kilometer pada 2019. Begitupun dengan konektivitas laut yang diharapkan ada peningkatan kapasitas kargo 34,8 juta teus pada akhir 2019. Sementara itu, konektivitas bandara diharapkan mencapai target 235 juta penumpang pada akhir 2019.

Melihat perkembangan infrastruktur, Kepala Ekonom IMF Maurice Obstfeld pun mengapresiasi hal tersebut. Menurutnya Indonesia memang memerlukan infrastruktur yang lebih baik dari berbagai sisi.

Terkait peluang investasi yang ditawarkan, Maurice menilai hal tersebut merupakan hal yang positif. Dengan terus membuka investasi asing langsung, lanjutnya, hal itu dapat memberikan dampak lebih besar terhadap pemenuhan kebutuhan infrastruktur.

"Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat, sehingga menjadi pasar yang sangat besar pula," tambah Maurice. #IndonesiaPavillionAM2018Bali #BUMNdukungAM2018Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : MediaDigital
Editor : MediaDigital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper