Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp21,46 triliun sepanjang tahun 2024, naik 2,64% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp20,9 triliun pada 2023.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Rabu (22/1/2025), pendapatan bunga dan pendapatan premi bersih BNI menjadi Rp42,20 triliun pada tahun lalu. Beban bunga naik 29,24% secara tahunan menjadi Rp26,10 triliun.
Namun demikian, pendapatan berbasis komisi BNI naik 1,27% menjadi Rp10,25 triliun.
Terkait fungsi intermediasi, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp775,87 triliun, meningkat 11,62% YoY per Desember 2024.
Hal ini diimbangi dengan kualitas kredit yang cukup baik, dengan rasio non-performing loan (NPL) net sebesar 0,74% dan NPL gross turun menjadi 1,97%.
Aset bank pelat merah ini pun naik 3,95% YoY menjadi Rp1.124,80 triliun dibanding periode akhir 2023.
Baca Juga
Terkait pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BNI turun sebesar 0,6% menjadi Rp805,51 triliun. Giro tampak turun 11,51% menjadi Rp305,73 triliun, meskipun deposito naik 3,85% menjadi Rp242,23 triliun.