Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI targetkan aturan biro kredit selesai bulan depan

JAKARTA: Bank Indonesia menargetkan rancangan aturan pembentukan biro kredit dapat selesai pada bulan depan atau paling lambat semester berikutnya.Direktur Perizinan Dan Informasi Perbankan Bank Indonesia (BI) Joni Swastanto berharap rancangan pembentukan

JAKARTA: Bank Indonesia menargetkan rancangan aturan pembentukan biro kredit dapat selesai pada bulan depan atau paling lambat semester berikutnya.Direktur Perizinan Dan Informasi Perbankan Bank Indonesia (BI) Joni Swastanto berharap rancangan pembentukan biro kredit dapat selesai pada semester ini, yaitu bulan depan."Selesai bulan depan paling lambat, tetapi saya kira akan mundur. Namun, saya yakin selesai tahun ini. Seluruh kajian ini murni dikerjakan BI," ujarnya pekan ini.Menurut dia, saat ini Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan masih menyelesaikan rancangan aturan baru tersebut sebelum diserahkan kepada Dewan Gubernur (DG) untuk dipelajatri lebih lanjut.Berkaitan dengan penyelesaian rancangan tersebut, BI masih mengevaluasi data yang ada karena masih mempertimbangkan beberapa data yang tidak dapat dipublikasikan."Begitu data kami ok, akan diserahkan ke DG. Kami akan lihat apakah semua data bisa dishare, atau tidak," jelasnya.Dia menambahkan saat ini bank sentral belum menentukan peraturan mengenai pengawalan dan pengawasan biro kredit dari segi perizinan. Namun, rencananya akan berada di bawah bagian pengawasan dan perizinan, meski masih tentatif, tergantung keputusan DG. Joni juga menjelaskan biro kredit tersebut akan mencontoh biro kredit yang ada di Malaysia, yaitu dilaksanakan oleh BI dan swasta. Dia mengatakan kedua entitas tersebut dinilai dapat saling melengkapi pengembangan biro kredit agar berkembang pesat tetapi tetap terukur.Dia mengatakan bank sentral harus dilibatkan dalam pelaksanaan biro kredit agar industri perbankan merasa aman dan memiliki jaminan saat melaporkan data-datanya. Apabila semua dilaksanakan oleh swasta, dikhawatirkan bank tidak yakin atas kemanan data yang diterima dan diberikan.Akan tetapi Joni merasa perlu melibatkan pihak swasta agar biro kredit lebih mudah berkembang dan variatif."Swasta itu membuat produk lebih gampang, variasinya banyak, canggih. Kalau BI sulit mengembangkan hal semacam itu karena juga berfungsi sebagai pengawas," jelasnya.(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper