MALANG: Aset Bank BTN Syariah Malang sampai saat ini tumbuh 35% dan sampai akhir tahun ini diharapkan bisa tumbuh 40% menjadi Rp370 miliar.
Pemimpin Cabang Bank BTN Syariah Malang Gamaria, mengatakan sampai saat ini total aset bank tersebut mencapai Rp350 miliar, sedangkan dari sisi pembiayaan juga terjadi pertumbuhan yang signifikan.“Pertumbuhannya mencapai Rp100 miliar. Sampai sampai saat ini realisasinya secara outstanding mencapai Rp300 miliar,” kata Gamaria di sela-sela Launching Payment Point iB-UIN, Microfinance Syariah el-Dinar dan Penandatanganan MoU BTN Syariah dengan UIN Malang dan FE UIN Malang dengan Kantor Cabang Bank BTN Syariah Malang, hari ini.Dari total pembiayaan sebesar Rp300 miliar tersebut, kata dia, sebagian besar disalurkan untuk pembiayaan properti, kredit pemilikan rumah (KPR). Proporsinya mencapai 60%. Sisanya produk-produk syariah lainnya.Sampai akhir 2011, dia menargetkan, pembiayaan pemilikan rumah bisa tumbuh menjadi Rp 370 miliar. Dia optimistis target tersebut dapat terpenuhi.Dari sisi pangsa pasar pembiayaan pemilikan rumah bila dibandingkan perbankan secara umum, kata dia, realisasi pembiayaan sebesar itu mencapai 5%.
Sebenarnya pangsa pasar tersebut bisa ditingkatkan jika masyarakat tidak gampang tergoda dengan iklan-iklan yang disampaikan kompetitor terkait dengan janji bunga murah.Padahal, lanjut dia, promo itu bersifat sementara. Awalnya memang suku bunga KPR oleh bank-bank kompetitor sangat rendah.Hanya beberapa bulan atau paling lama setahun dan setelah itu kembali pada bunga komersial biasa. “Tampaknya masyarakat banyak yang tergoda-goda iming-iming bunga rendah pada awal-awal realisasi KPR.”Sedangkan pada di BTN Syariah, kata dia, tidak seperti itu. Margin sudah ditetapkan sejak awal dan tidak akan berubah, berapa pun proporsi suku bunga acuan Bank Indonesia.Margin untuk produk pembiayaan pemilikan rumah di BTN Syariah mulai dari 7%-8% flat per tahun. Masa kreditnya bisa mencapai 15 tahun. Nilai pembiayaan bisa mencapai 90% dari total biaya konstruksi.Kemudahan-kemudahan itu, kata dia, yang menjadi alasan masyarakat senang terhadap produk pembiayaan pemilikan rumah Bank BTN Syariah.
Mereka tidak khawatir bahwa di masa-masa mendatang pendapatannya tergerus akibat keharusan membayar bunga yang tinggi karena margin-nya telah ditetapkan sejak awal.Yang perlu dilakukan Bank BTN Syariah agar dapat lebih bersaing dengan bank kompetitor, kata Gamaria, perlunya mengedukasi masyarakat. Intinya bahwa mereka tidak gampang terpancing dengan promosi bunga KPR murah yang disampaikan bank kompetitor.Mereka perlu disadarkan bahwa penawaran bunga KPR rendah tersebut bersifat sementara. Yang juga perlu dipahami masyarakat, bunga KPR yang ditawarkan bank-bank kompetitor mengikuti bunga pasar.Artinya jika bunga pasar bank naik, maka otomatis bunga KPR juga ikut naik. Kondisi tersebut jelas menjadi beban nasabah.(api)
.jpg?w=300&h=221)
