Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI RATE: Penurunan akibat situasi global

JAKARTA: Penurunan suku bunga acuan pada posisi terendah sepanjang sejarah ekonomi Indonesia ke level 5,75% terjadi karena faktor eksternal perlambatan ekonomi global semata.Sekretaris Komite Ekonomi Nasional Aviliani mengatakan penurunan BI Rate sebesar

JAKARTA: Penurunan suku bunga acuan pada posisi terendah sepanjang sejarah ekonomi Indonesia ke level 5,75% terjadi karena faktor eksternal perlambatan ekonomi global semata.Sekretaris Komite Ekonomi Nasional Aviliani mengatakan penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin bukan terjadi karena kinerja ekonomi domestik yang optimal, melainkan hanya karena pengaruh kondisi global.Sebagian besar aliran investasi di Eropa dan Amerika serikat, menurut dia, sedang beralih ke negara-negara berkembang.“Indonesia hanya mengambil keuntungan dari faktor global saja, uang banyak yang masuk kemari, tapi bukan karena basis ekonomi kita,” ujar Aviliani di Jakarta, hari ini (09/02).Dia menjelaskan penurunan suku bunga akan menyebabkan investasi beralih ke pasar modal. Menurut dia, investor asing akan lebih memilih menanamkan modalnya di pasar saham, obligasi, dan reksadana, karena biaya simpanan akan tetap mahal.“Permasalahannya justru bank akan sulit mendapatkan dana. Investor akan lari ke pasar modal. Kemarin saja dengan BI Rate 6%, pertumbuhan dana 17%, pertumbuhan kredit di atas 20%,” ujarnya.Berpotensi meningkatKe depan, lanjut Aviliani, BI rate berpotensi kembali meningkat jika pemerintah memberlakukan kebijakan pengendalian subsidi bahan bakar minyak.Kebijakan energi akan menyebabkan peningkatan inflasi hingga 1% yang dapat memengaruhi tingkat suku bunga.Dia juga memproyeksikan sejumlah indikator ekonomi akan terus bergerak volatil hingga tiga tahun mendatang.Kendati demikian, Aviliani mengimbau para investor untuk tetap duduk manis merespon gejolak ekonomi tersebut.“Rupiah dan indeks akan terus bergerak. Intinya tinggal bagaimana investor agar jangan panik, karena kecenderungannya akan melakukan aksi dan itu kurang baik,” lanjutnya.Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Pengawasan dan Pengelolaan Moneter Halim Alamsyah berharap penurunan suku bunga akan berdampak pada menurunnya biaya dana di perbankan.Dia juga mengimbau Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk melakukan penyesuaian dengan kebijakan BI rate saat ini.“Saya kira bukan permintaan. Kita memberikan sinyal kepada seluruh pemain untuk merespon terhadap suku bunga,” tutur Halim.Hari ini, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia telah memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin, dari 6% menjadi 5,75%.Berdasarkan data BI, kebijakan diambil sebagai langkah lanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. BI akan tetap mengutamakan pencapaian sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.(01/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erlan Imran

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper