JAKARTA: Perbankan nasional meraih laba besih Rp45,73 triliun pada periode Januari—Juni 2012, meningkat 23,29% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp37,09 triliun.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan Bank Indonesia, kenaikan laba ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (NII) yang mencapai Rp97,73 triliun dari sebelumnya Rp 83,56 triliun.
Hal tersebut didorong oleh ekspansi kredit yang mencapai Rp2.470,38 triliun tumbuh 25,9% dibandingkan setahun lalu yang sebesar Rp1.961,39 triliun. Pencapaian tersebut berbeda dengan pernyataan yang disampaikan sejumlah anggota Dewan Gubernur BI sebelumnya yang menyatakan kredit perbankan nasional sampai Juni tumbuh 28%.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan nasional mencapai Rp2.955,8 triliun dari sebelumnya Rp2.438.01 triliun. Total aset perbankan di Indonesia hingga akhir Juni 2012 mencapai Rp 3.891,12 triliun, dari sebelumnya Rp 3.195,12 triliun.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), menilai wajar apabila perbankan meraih laba tinggi. Dengan laba tinggi, lanjutnya, perbankan bisa memperkuat permodalan“Kami pikir perbankan memang harus mengejar profit yang tinggi, karena ini untuk memperkuat strukur modal. Selain itu harus diturunkan rasio pembayaran dividen,” ujarnya Rabu (8/8).
Menurut Jahja, tingginya profit perbankan masih sejalan dengan tingginya pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,4% pada triwulan II/2012. "Ekonomi Indonesia tumbuhnya tinggi, itu harus di dukung oleh perbankan," ujarnya. (api)