KUALA LUMPUR: Jasa keuangan syariah diyakini kian mendapatkan posisi penting dalam industri finansial global terutama dalam pencarian dana dan pembiayaan infrastruktur.
Zeti Akhtar Aziz, Gubernur Bank Negara Malaysia mengatakan pembiayaan syariah kini diarahkan untuk sektor infrastruktur seperti pembangkit listrik, jasa, utilitas dll.
"Sistem finansial syariah pada dasarnya menawarkan yang terbaik bagi investor dan pencari modal," katanya dalam Global Islamic Finance Forum 2012 di Kuala Lumpur, Rabu (19/9/2012).
Para pencari dana diuntungkan dengan akses baru likuiditas sedangkan investor meraih keuntungan dari portofolio yang kian beragam.
Zeti mengungkapkan saat ini terdapat 600 institusi keuangan syariah di 75 negara dengan aset mencapai US$1,1 triliun.
Sementara itu, aliran dana dalam aktivitas perdagangan global ke emerging market juga telah mencapai 63% atau senilai US$37 trillion dan naik 17% pada akhir 2012.
Deputi Perdana Menteri Turki Ali Babacan mengatakan sukuk dalam dua dekade terakhir telah tumbuh lebih dari 40%.
"Aset insitusi finansial islam bisa mencapai US$1,8 triliun hingga 2016, atau mungkin lebih cepat," kata Ali Babacan.
Data Kuwait Finance House memperkirakan pada 2020, aset keuangan syariah akan menembus US$4 triliun dengan pertumbuhan rata-rata 17% pertahun. (Faa)