Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) membukukan rugi bersih US$22,04 juta sepanjang 9 bulan tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan, perolehan itu berbanding terbalik dengan realisasi periode sama tahun lalu yang mampu mendulang laba US$56,4 juta.
Penurunan kinerja BUMN aviasi tersebut disebabkan membengkaknya beban usaha sebesar 16,02% dari US$2,29 miliar menjadi US$2,6 miliar.
Padahal, di sisi lain Garuda membukukan pendapatan usaha US$2,68 miliar atau tumbuh 12,5% dari realisasi periode yang sama tahun lalu US$2,38 miliar.
Sejumlah beban usaha yang memberatkan kinerja Garuda, antara lain operasional penerbangan US$1,5 miliar; tiket, penjualan, dan promosi US$242,3 juta; pemeliharaan dan perbaikan US$219,7 juta; pelayanan penumpang US$218,7 juta; dan sejumlah beban usaha lainnya.