Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk mencatatkan volume transaksi online saat ini sebesar sekitar Rp300 triliun perbulan, dan berupaya terus meningkatkannya.
Devi Susanti, Senior Manager Cash Management unit BCA, mengatakan sebagian besar pengguna transaksi online banking berasal dari nasabah korporasi dan organisasi, yang hingga kini berkontribusi sebesar 60% dari seluruh transaksi online yang terjadi. Adapun, jumlah nasabah korporasi dan organisasi BCA saat ini mencapai sekitar 100.000.
Selain menjaga pertumbuhan transaksi dari nasabah korporasi, perseroan juga membidik peningkatan volume transaksi oleh nasabah ritel dan individu.
“Kalau untuk nasabah korporasi dan organisasi memang diarahkan ke transaksi online agar lebih nyaman,” ujarnya di sela penandatanganan kerja sama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM), Rabu (29/1/2014).
Dalam kerja sama ini, BCA memberikan fasilitas penarikan dana otomatis dari rekening nasabah yang berinvestasi melalui produk-produk reksa dana yang ditawarkan oleh DIM. Danareksa membidik nasabah BCA untuk menambah jumlah investor ritel dari kalangan investor pemula dengan menawarkan program investasi senilai minimal Rp200.000 perbulan.
Selain dengan Danareksa, lanjutnya, BCA juga bekerja sama dengan lebih dari 10 manajer investasi yang mempercayakan penjualan produk dan pembayaran investasinya melalui perseroan.
Di luar itu, emiten berkode saham BBCA itu juga menggandeng sejumlah perusahaan yang membutuhkan transaksi penarikan dana nasabah secara berkala seperti perusahaan multifinance.
Devi enggan menyebutkan volume fee based income yang diperoleh perseroan dari berbagai kerja sama ini. Dia juga menolak menyebutkan target perolehan pendapatan di luar bunga pada tahun ini.
“Tergantung jumlah transaksinya ya, yang pasti setiap transaksi rata-rata fee nya sebesar Rp3.000,” katanya.