Bisnis.com, BENGKULU--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan masih perlu perbaikan dan penyempurnaan.
Hal itu diungkapkan Presiden saat mengunjungi RSUD Dr. M. Yunus di Kota Bengkulu, Sabtu (7/2/2014).
"Sistem JKN ini baru berjalan satu bulan, memerlukan perbaikan dan penyempurnaan. Tetapi sistem ini amanah UU. pemerintah wajib menjalankannya," katanya.
Kepala Negara menegaskan tekad pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dengan sistem baru yaitu JKN.
"Saya harus menyampaikan pembangunan kesehatan sungguh sangat penting. Meskipun ekonomi tumbuh baik, meskipun penghasilan masyarakat meningkat, tetapi kalau tidak sehat tidak ada artinya," ujarnya.
Namun demikian, dia menegaskan akan mengusahakan peningkatan kesejahteraan para dokter dan tenaga medis serta perlengkapan medis untuk mendukung pelaksanaan sistem Jaminan Kesehatan Nasional.
Hal itu, ujar SBY, merupakan kesimpulan yang diambil setelah mengunjungi berbagai Puskesmas dan RS di berbagai tempat di Indonesia.
SBY mengakui setelah mengunjungi banyak puskesmas dan RS ia mengambil beberapa kesimpulan.
Pertama, ujarnya, golongan masyarakat tidak mampu harus dilayani dengan baik. Akan tetapi, lanjutnya, para dokter dan tenaga medis juga perlu mendapatkan perhatian atas kesejahteraan.
"Para dokter dan tenaga medis juga perlu diperhatikan kesejahteraannya. Dengan demikian menjadi adil. Saya tahu, pekerjaan para dokter dan tenaga medis meningkat karena adanya BPJS kesehatan. Oleh karena itu, sesuai dengan kemampuan negara, saya memutuskan untuk meningkatkannya dari waktu ke waktu," katanya.
Selain pemerintah pusat, ujarnya, pemerintah daerah juga harus memberikan atensi dan perhatian yang sungguh-sungguh kepada para dokter dan tenaga medis.
"Hanya dengan cara itu, sistem kesehatan ini akan berjalan dengan baik," katanya.