Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jaga GWM Sekunder di Kisaran 4%

Kalangan perbankan masih tetap meletakkan likuiditas di giro wajib minimum (GWM) sekunder kisaran 4%.
Pemasangan papan reklama bank nasional/JIBI
Pemasangan papan reklama bank nasional/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Kalangan perbankan masih tetap meletakkan likuiditas di giro wajib minimum (GWM) sekunder kisaran 4%, sesuai dengan arahan Bank Indonesia.

Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk. Parwati Surjaudaja mengungkapkan untuk menjaga likuiditas, maka perbankan boleh melakukan penarikan dana dari surat berharga misalnya pasar modal dan pinjaman.

“Kini kami akan menjaga rasio-rasio lain yang mengukur kondisi likuditas seperti secondary reserve, GWM LDR (loan to deposit ratio),” katanya.

Pada Oktober 2013, BI resmi memperketat kebijakan giro wajib minimum dengan menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI)  Nomor 15/7/PBI/2013. Kebijakan peninkgakatan GWM sekunder dari 2,5% menjadi 4% secara bertahap dalam kurun waktu 3 bulan.

Parwati mengungkapkan penempatan dana di GWM sekunder berada di atas 25%, dengan nilai Rp13 triliun. Hingga akhir tahun lalu, total DPK yang berhasil dihimpun mencapai Rp68,9 triliun, tumbuh 13% dari posisi Rp60,7 triliun.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengungkapkan penempatan likuiditas di GWM sekunder mencapai 20% dan perseroan akan mempertahankan di kisaran tersebut.

GWM sekunder adalah cadangan minimum perbankan yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Sertifikat Berharga Negara (SBN) atau excess reserve, ditetapkan dari persentase dana pihak ketiga (DPK). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper