Bisnis.com, JAKARTA - Berinvestasi bersama, entah itu dengan pasangan kekasih, suami/istri, saudara atau teman harus tetap memperhatikan kemungkinan-kemungkinan terburuk.
Psikolog Universitas Indonesia, Mira D. Amir mengatakan berinvestasi bersama entah itu berbentuk tabungan, membuka usaha, hingga investasi lain seperti reksa dana seharusnya tidak didasarkan dengan kepentingan emosional semata. Dia menambahkan, kedua belah pihak yang berkomitmet harus sudah menyepakati bisa kemungkinan buruk terjadi.
"Sisi rasionalitas harus tetap terbangun, hal ini sebagai proteksi untuk diri sendiri," ujarnya, Sabtu (22/3/2014).
Ide untuk memiliki aset bersama ini merupakan ide yang baik karena bisa meningkatkan keuntungan dan pendapatan. Namun, bukan berarti kemungkinan terburuk terjadi misalnya, sepasang kekasih yang awalnya berkomitmen memutuskan untuk berpisah atau persaudaraan yang ternyata terdapat permasalahan keluarga.
"Tidak dilarang untuk berinvestasi bersama, tetapi saat ini tidak bisa percaya 100%," imbuhnya.