Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan farmasi pelat merah PT Kimia Farma (Persero) Tbk. menggandeng PT Garam (Persero) membangun pabrik pengolahan bahan baku garam farmasi senilai Rp28 miliar di Mojokerto, Jawa Timur.
Penandatanganan kerja sama yang dilakukan Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman dan Direktur Utama Garam Yulian Lintang tersebut dilakukan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman selama ini, kebutuhan garam farmasi untuk keperluan bahan baku obat-obatan sepenuhnya impor.
“Ini adalah breakthrough kemandirian bahan baku obat, selama ini impor. Mulai dari garam, akan dikembangkan seterusnya,” ujarnya, Selasa (22/4/2014).
Selain itu, kedua perusahaan pelat merah itu juga menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang sudah memperoleh paten untuk garam farmasi.
Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah meninjau fasilitas pabrik itu.
“Pengguna seperti Otsuka dan Kimia Farma sudah lihat garam berkualitas yang bisa dipakai untuk bahan baku obat,” kata Rusdi Rosman.
Kimia Farma akan membangun pabrik yang ditargetkan berproduksi mulai akhir tahun ini. Dengan demikian, devisa negara pun dapat dihemat. Selama ini, impor garam farmasi mencapai 3.000 ton dan garam pangan 320.000 ton.