Bisnis.com, JAKARTA--Direksi PT Bank Syariah Mandiri terpilih siap melakukan perbaikan kinerja dan meningkatkan kualitas aset perseroan dengan menekan laju kredit bermasalah (non performing financing/NPF).
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. Budi Gunadi Sadikin mengatakan perombakan direksi BSM dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) dengan tujuan melakukan penyegaran dan mengganti periode masa kepemimpinan yang lama.
“Kami mengharapkan dengan terpilihnya direksi baru, maka BSM bisa menjadi semakin baik dan bisa menjadi bank syariah terbesar," ungkapnya, Rabu (14/5/2015).
Sebelumnya, posisi Direktur Utama BSM Yuslam Fauzi kini digantikan oleh Agus Sudiarto yang sebelumnya bekerja di perusahaan induk sebagai Senior Vice President Special Asset Management Bank Mandiri.
Direktur Utama BSM yang terpilih, Agus Sudiarto mengungkapkan misi awal yakni dengan membenahi rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) perseroan dengan cepat. Menurutnya, NPF adalah hal yang paling krusial, karena memiliki cost coverage rasio yang cukup lama kembali.
“Namun, saya sedang mengkaji hal-hal yang perlu dilakukan agar NPF perseroan tak meningkat,” ungkapnya.
Adapun empat direksi BSM lain diisi oleh Achmad Syamsudin, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa dan Fahmi Ridho.
Sementara itu, direksi yang terpilih dalam RUPS perseroan tengah menjalani fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga masa jabatan akan berlaku bila, hasil fit and proper test disetujui oleh otoritas pengawas perbankan.
Adapun total aset perseroan hingga kuartal I/2014 mencapai Rp63,01 triliun, tumbuh 13,57% dari posisi Rp55,48 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hingga Maret 2014, total pembiayaan yang disalurkan perseroan mencapai Rp49,82 triliun, tumbuh 7,6% dari posisi Rp46,26 triliun year on year. Sedangkan total dana pihak ketiga yang dihimpun tumbuh 13,9% menjadi Rp55,15 triliun.