Bisnis.com, JAKARTA—Dalam kunjungannya ke London pekan lalu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad melakukan pertemuan dengan Chairman Financial Conduct Authority (FCA) John Griffith-Jones.
Melalui siaran persnya pada Selasa (3/6/2014), OJK mengatakan pada pertemuan itu, Muliaman membahas rencana ke depan OJK memperkuat aspek pengawasan market conduct. John menyampaikan arti penting pengawasan market conduct setelah pemisahan pengawasan prudential yang dilakukan oleh subsidiary dari Bank of England Prudential Regulation Authority (PRA).
John juga memaparkan alasan dipisahnya FCA dan PRA yang sebelumnya berada dalam satu atap yang sama, namun dipisah karena ada perbedaan fokus antara pengawasan conduct and prudential. Menurutnya, pengawasan prudential senantiasa mengedepankan analisa kuantitatif sementara conduct berada di area psikologis yang memanfaatkan kemampuan investigatif.
Adanya perbedaan fokus ini dapat menimbulkan konflik antara keduanya yang tidak dapat dihindarkan. Tantangan ini yang menurut John Griffith-Jones akan dihadapi oleh OJK yang melakukan pengawasan terintegrasi.
Selain menemui Chairman FCA, Muliaman Hadad juga melakukan pertemuan dengan Andrew Bailey selaku Deputy Governor for Prudential Regulation and Chief Executive Officer of the Prudential Regulation Authority (PRA).