Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana menaikkan batas minimal modal disetor Bank Perkreditan Rakyat (BPR) hingga tiga kali lipat.
Saat ini, besaran modal disetor BPR ditetapkan bervariasi, antara Rp500 juta hingga Rp5 miliar, tergantung pada zona wilayah tempat bank tersebut beroperasi.
Gandjar Mustika, Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, mengatakan besaran modal disetor tersebut akan ditingkatkan guna meningkatkan daya saing BPR terhadap bank-bank umum yang semakin merangsek ke daerah.
“Nanti akan diatur, naik hingga tiga kali lipatnya kira-kira,” katanya, Senin (23/6/2014).
Aturan tersebut, katanya, berlaku bagi BPR yang baru akan didirikan. Adapun, bagi BPR yang sudah beroperasi, aturan mengenai modal disetor minimal itu akan disesuaikan dalam beberapa tahun.
Hingga Februari 2014, tercatat bahwa sebanyak 1.370 BPR atau sekitar 84% dari total 1.636 BPR konvensional memiliki modal disetor di bawah Rp5 miliar.
Pada periode yang sama, jumlah BPR bermodal antara Rp5 miliar-Rp50 miliar mencapai 258 unit atau 15% dari total BPR.
Sisanya, sebanyak 4 unit BPR memiliki modal disetor antara Rp50 miliar-Rp100 miliar. Sebanyak 4 BPR lainnya bermodal besar, hingga di atas Rp100 miliar atau melampaui batas minimal modal disetor untuk bank umum.
