Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Tinggi, Migrasi KUR ke Komersial Tak Terhambat

Migrasi debitur kredit usaha rakyat (KUR) ke kredit komersial diyakini tidak akan terhambat meskipun suku bunga sedang tinggi.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Migrasi debitur kredit usaha rakyat (KUR) ke kredit komersial diyakini tidak akan terhambat meskipun suku bunga sedang tinggi.

Direktur Bisnis UMKM PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Djarot Kusumayakti mengatakan suku bunga kredit komersial untuk UMKM saat ini berada di kisaran 13% hingga 20%. “Tapi itu masih make sense bagi UMKM untuk tumbuh,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (13/4/2014).

Dia menyebutkan rata-rata suku bunga per bulan yang ditanggung debitur hanya mencapai 1% per bulan. Menurutnya pebisnis yang masih berada dalam skala mikro bisa memanfaatkan produk kredit yang sesuai. “Apalagi turn over bisnis UMKM cukup cepat, margin masih dapat.”

Pada 1 Juli 2014 BRI menetapkan suku bunga dasar kredit (SBDK) kredit mikro 19,25%. Adapun kredit korporasi ditetapkan 10,5%, ritel 11,75%, dan KPR 10,25%. Besaran SDBK itu sama persis dengan posisi Mei 2014. Perubahan tipis hanya terjadi pada kredit konsumsi non KPR di mana pada Juli ditetapkan 12,25%, dari sebelumnya 12,26% pada Mei.

Djarot menegaskan pihaknya tidak berencana menaikkan suku bunga kredit mikro lantaran masih menjadi salah satu bisnis utama BRI. Kenaikan suku bunga di segmen ini, katanya, bisa memacu kenaikan non performing loan (NPL) sehingga bank perlu melakukan efisiensi untuk mengantisipasi hal tersebut.

Dalam laporan keuangan triwulan II/2-14 BRI menyebutkan kredit mikro mereka tumbuh 18,1% year on year, meningkat dari Rp122,1 Triliun di triwulan II/2013 menjadi Rp144,2 triliun. Hingga akhir triwulan II/2014 jumlah debitur mikro BRI mencapai 6,9 juta orang.

Djarot berharap tahun ini BI Rate tidak dinaikkan karena masih terjadi pengeringan likuiditas di industri perbankan. Kompetisi perebutan dana pihak ketiga (DPK) yang semakin sengit membuat biaya dana melonjak. Kondisi itu pun berujung pada kenaikan suku bunga kredit. “Tentu dampaknya bisa juga ke segmen UMKM,” katanya.

Hingga Juni 2014 jumlah debitur KUR BRI baik ritel maupun mikro mencapai 10,4 juta nasabah dengan realisasi lebih dari Rp102,5 triliun. Dibandingkan dengan Mei 2014, realisasi KUR tersebut tumbuh lebih dari Rp3,2 triliun.

“Jumlah debiturnya naik lebih dari 246.000. Kredit KUR termasuk kredit yang prudent karena besaran NPL hanya 2,48%,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro