Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai tingkat permodalan industri perbankan di Indonesia masih mencukupi, bahkan tergolong tinggi, dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 19,46% pada Juni 2014.
Permodalan bank tersebut, menurut pemantauan OJK, didominasi oleh komponen modal inti (Tier 1).
Deputi Komisioner Manajemen Strategis I B OJK Lucky Fathul Aziz Hadibrata mengatakan rentabilitas perbankan juga tergolong stabil dan memadai, tercermin dari rasio ROA yang stabil pada posisi 3,02% pada Juni 2014.
Sementara itu, tingkat efisiensi perbankan semakin membaik. Pada Juni 2014, rasio biaya terhadap pendapatan (BOPO) tercatat 75,45%, turun dibandingkan posisi pada Mei 2014 sebesar 76,20%.
“BOPO menurun, mencerminkan tingkat efisiensi yang membaik,” ujarnya, Jumat (15/8/2014).
Menurut Lucky, penurunan rasio BOPO terjadi karena industri perbankan melakukan efisiensi di berbagai bidang terutama biaya operasional.