Bisnis.com, JAKARTA—Fenomena tech winter membuat industri modal ventura menggeser sasaran pembiayaan ke sektor riil.
Wakil Ketua I Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Ronald Simorangkir mengatakan sektor riil memiliki peran penting sebagai katalis pertumbuhan pembiayaan dari perusahaan modal ventura. Katalis positif ini mendorong industri modal ventura untuk pertama kalinya di tahun ini mencatatkan pertumbuhan pembiayaan usai dalam tiga bulan pertama rutin mencatat kontraksi tahunan.
Sektor ini menjadi pilihan pelaku industri di tengah tech winter atau musim dingin sektor teknologi akibat penurunan investasi dan aktivitas startup.
"Umumnya, startup yang berhasil adalah mereka yang mampu mengintegrasikan solusi berbasis teknologi ke dalam sektor riil, sehingga menghasilkan proses yang lebih cepat, efisien, terjangkau, atau bernilai tambah lebih tinggi dibanding pendekatan konvensional," kata Ronald kepada Bisnis, dikutip Minggu (6/7/2025).
Sebagai gambaran, realisasi pembiayaan modal ventura per April 2025 tercatat sebesar Rp16,49 triliun atau tumbuh 1,04% year-on-year (YoY), dengan sektor perdagangan menjadi sektor paling besar yang mendapat suntikan modal, Rp7,93 triliun.
Dalam menciptakan inovasi yang relevan, Ronald menilai para pendiri startup perlu memahami secara mendalam kondisi dan dinamika sektor riil maupun perusahaan tradisional yang telah ada. Dia berharap startup dapat mengidentifikasi celah dan peluang untuk memperbaiki sistem yang ada melalui pendekatan teknologi.
Baca Juga
Pendekatan berbasis kebutuhan riil inilah, menurutnya, cenderung menghasilkan model bisnis yang lebih kuat dan berkelanjutan sedangkan dari sudut pandang modal ventura, sektor riil tetap menjadi salah satu fokus utama karena potensi skalabilitas dan dampak ekonominya yang besar.
"Namun, tentu tidak semua perusahaan akan mendapatkan pendanaan, hanya mereka yang menunjukkan potensi pertumbuhan dan tidak berada pada fase stagnasi atau penurunan," tegasnya.
Ronald menekankan perusahaan startup yang diminati modal ventura adalah perusahaan yang bisa memanfaatkan teknologi dengan baik. Menurutnya, teknologi menjadi pengungkit penting dalam menciptakan nilai baru di sektor riil, baik melalui digitalisasi proses atau efisiensi rantai pasok.
"Perpaduan antara inovasi teknologi dan pemahaman sektor riil menjadi kunci utama dalam menarik pendanaan dari modal ventura,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman mengatakan bahwa tech winter yang terjadi sejalan dengan perubahan sasaran pendanaan modal ventura. Dia pun memaparkan lima sektor paling besar yang mendapat suntikan modal ventura dalam kurun Januari—April 2025.
Pertama, sektor perdagangan yang menyerap pendanaan Rp7,93 triliun, tumbuh 15,99% YoY. Kedua, sektor informasi dan komunikasi dengan nilai pendanaan Rp2,42 triliun, melesat 154,90% YoY. Ketiga, sektor penyewaan dengan nilai pendanaan Rp2,07 triliun, atau terkoreksi 7,55% YoY. Keempat, sektor keuangan yang menyerap pendanaan modal ventura sebesar Rp1,12 triliun, terkoreksi 54,49% YoY. Terakhir, sektor aktivitas rumah tangga dengan nilai pendanaan sebesar Rp0,84 triliun, terkoreksi 40,86% YoY.
"Saat ini, perusahaan modal ventura banyak menargetkan sektor riil sebagai pasangan usaha, sehingga diharapkan sektor ini dapat berpengaruh positif pada perkembangan industri modal ventura ke depan," ujar Agusman.