Bisnis.com, JAKARTA--Ketatnya likuiditas menyebabkan PT Bank Panin Syariah Tbk memanfaatkan modal inti untuk meningkatkan pembiayaan.
Perseroan menargetkan pembiayaan mencapai Rp4,7 triliun pada akhir tahun ini, tumbuh tinggi dari realisasi tahun lalu sebesar Rp2,5 triliun.
Direktur Utama PT Bank Panin Syariah Tbk Deny Hendrawati mengatakan rasio intermediasi perseroan (financing to deposit ratio/FDR) pada saat ini berada pada 120% karena pembiayaan tumbuh lebih tinggi daripada dana pihak ketiga (DPK).
"FDR kami saat ini 120%. Namun, capital to adequacy ratio/CAR kami 25,52%, sehingga kami akan optimalkan modal dulu karena cost of fund juga meningkat," ujarnya di Jakarta, Senin (8/9/2014).
Deny menuturkan pemanfaatan modal itu akan menyebabkan kondisi CAR pada akhir tahun sedikit menurun pada level 21%. Adapun total aset bank dengan kode saham PNBS tercatat sebesar Rp4,69 triliun pada semester I/2014
Dia mengklaim saat ini PT Bank Panin Syariah Tbk telah masuk dalam kategori BUKU II pada Juni kemarin berkat penambahan modal sebesar Rp500 miliar.
Menurutnya, setelah menjadi BUKU II perseroan menargetkan dapat menjadi bank devisa sehingga dapat mengolah dana haji. Saat ini perseroan tengah menyiapkan semua persyaratan untuk bisa menjadi bank devisa.
Deny menjelaskan total pembiayaan perseroan saat ini telah mencapai Rp4,4 triliun dan ditargetkan pada akhir tahun dapat menyentuh Rp4,7 triliun. Menurutnya, DPK perseroan saat ini sebesar Rp3,3 triliun dan pada akhir tahun ditargetkan DPK sebesar Rp4,3 triliun.
"Supaya FDR kami pada posisi 100% atau 115% pada akhir tahun nanti," paparnya.