Bisnis.com, JAKARTA--Walaupun menanggung biaya dana (cost of fund) yang cukup tinggi, PT Bank Panin Syariah Tbk belum berencana menurunkan tingkat bagi hasil dari simpanan deposito.
Deny Hendrawaty, Direktur Utama PT Bank Panin Syariah Tbk mengatakan pihaknya belum ada rencana menurunkan tingkat bagi hasil untuk simpanan berjangka karena likuiditas dinilai masih ketat.
"Bagi hasil [untuk simpanan berjangka] belum ada rencana untuk turunkan karena kami juga menjaga relationship dengan nasabah yang ada," ujarnya di Jakarta, kemarin (8/9/2014).
Deny mengklaim tingkat bagi hasil dari anak usaha PT Bank Panin itu cukup bersaing dengan bank syariah lainnya. "Pembagian hasil cukup bagus, sama lah dengan bank syariah lainnya," jelasnya.
Berdasarkan laporan keuangan PNBS pada semester I/2014, deposito menempati 79,58% porsi DPK atau senilai Rp2,3 triliun.
Sementara tabungan dan giro atau current account saving account (CASA) hanya sebesar 20,4% dari total DPK atau setara dengan nominal Rp605 miliar.
Deposito perseroan tercatat naik lebih dari 100,6% pada Juni 2014 dari Rp1,1 triliun di bulan yang sama tahun lalu.
Tapi, CASA hanya naik 3,08% dari Rp587 miliar pada Juni 2013.
Adapun, total aset PT Bank Panin Syariah Tbk pada semester I/2014 sebesar Rp4,69 triliun, tumbuh 80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013.
Pembiayaan juga tercatat tumbuh hingga 92% dengan atau setara dengan nominal sebesar Rp4,18 triliun.
Perseroan mencatat net profit before tax (NPBT) senilai Rp33,9 miliar atau naik 26% dari Rp22,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.