Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Rakyat Indonesia menargetkan breakeven point (BEP) atas pengadaan satelit BRIsat tercapai dalam 5 tahun sejak operasional.
Direktur Bisnis Komersial PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Sulaiman A. Arianto menegaskan investasi pada satelit tersebut cukup tepat. Pasalnya nilai ekonomis satelit tersebut mencapai 15 tahun. “Selama ini BRI keluar Rp500 miliar untuk biaya komunikasi, kami sewa dari tujuh provider,” katanya belum lama ini.
Dia tidak menampik BRI memang belum berpengalaman mengelola satelit, tetapi pihaknya tidak berniat untuk menyewa operator luar. Menurutnya, BRI sudah merekrut sejumlah profesional di bidang satelit asal Indonesia yang sebelumnya bekerja di luar negeri. BRI pun akan mengirim sekitar 24 orang untuk belajar operasional satelit tersebut ke Amerika Serikat.
BRI akan membangun stasiun bumi di kawasan Pasar Minggu Jakarta untuk pengoperasian satelit BRIsat. Dalam program satelit BRIsat ini BRI bekerja sama dengan Space System/Loral (SSL) asal Amerika Serikat dan Arianespace asal Prancis sebagai pemenang pengadaan satelit.
Dari alokasi dana sebesar US$250 juta untuk pengadaan satelit BRIsat masih tersisa sekitar US$20 juta. BRIsat memiliki transponder sebanyak 54 ekuivalen. Sebanyak empat transponder akan diserahkan kepada negara.