Bisnis.com, JAKARTA -- Suku bunga deposito yang dipatok kalangan perbankan Indonesia dinilai sebagai bentuk antisipasi peningkatan inflasi jelang kenaikan harga bahan bakar minyak.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dipublikasikan OJK, terhitung sejak Juli 2013 hingga Juli 2014, rerata bunga simpanan berjangka dalam rupiah meroket 284 basis poin (bps). Sementara, suku bunga giro hanya naik tipis sebesar 8 bps, dan tabungan turun 11 bps.
Ekonom Senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan suku bunga deposito yang tinggi sebenarnya bisa menjadi langkah antisipasi peningkatan inflasi karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Fauzi mengungkapkan seharusnya besaran suku bunga deposito yang menyentuh 2 digit tetap dibiarkan karena akan membentuk titik ekuilibirium baru.
Dengan adanya pembatasan, turunnya suku bunga deposito diyakini tak bermuara pada menurunnya bunga pinjaman.
Sebab, bank akan mencari cara lain menggaet dana yang tetap mempengaruhi cost of fund.