Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Ungkap Sindikat Investasi Bodong Morgan Asset Group Raup Rp18 Miliar

Sindikat investasi bodong bernama Morgan Asset Group mengakibatkan kerugian masyarakat mencapai Rp18 miliar.
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) kembali mengungkap praktik investasi ilegal yang merugikan masyarakat.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa adanya sindikat investasi bodong bernama Morgan Asset Group yang berhasil ditindak bersama dengan aparat kepolisian. Kerugian masyarakat akibat sindikat investasi bodong ini mencapai Rp18 miliar.

"Salah satu contoh entitas investasi ilegal yang baru saja kami lakukan penindakan itu bersama dengan kepolisian ya, telah dilakukan pemblokiran sindikat investasi bodong Morgan Asset Group. Korbannya sudah banyak juga dan sebesar Rp18 miliar. Dan tentu saja ini kami terus mengingatkan masyarakat untuk terus berhati-hati," kata Friderica dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan April 2025, Jumat (9/5/2025).

Friderica menjelaskan bahwa Satgas Pasti secara aktif mengidentifikasi dan menindak entitas ilegal yang meniru atau menduplikasi nama produk, situs, maupun media sosial milik entitas legal untuk tujuan penipuan. Dia juga menegaskan bahwa praktik impersonation ini sangat berbahaya karena telah menjerat banyak korban.

Menurut dia, rendahnya literasi keuangan masih menjadi salah satu penyebab utama masyarakat mudah terjebak dalam investasi ilegal. Selain itu, dorongan psikologis untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat turut memperburuk situasi.

"Walaupun kami regulator, pemerintah dan semua pihak sudah mengingatkan ya berbagai edukasi juga sudah dilakukan supaya masyarakat enggak terjerumus kepada berbagai penipuan berkedok investasi begitu ya, tapi masih saja banyak masyarakat yang terkena seperti ini. Nah penyebabnya itu pertama tentu kurangnya pemahaman, kalau investasi yang benar itu seperti apa," ujarnya.

Friderica menambahkan bahwa dorongan psikologis, seperti keinginan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat meskipun tidak masuk akal, menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat tetap terjebak dalam investasi bodong.

Untuk itu, Friderica menekankan pentingnya peran serta semua pihak, termasuk media, dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

"Tentu saja ini menjadi PR kita semua ya, juga teman-teman media untuk terus menyuarakan dan mengedukasi masyarakat juga tentang bahaya kalau investasi nggak paham apa yang diinvestasikan dan kepada entitas yang tidak berizin atau ilegal," tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper