Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Permata Tbk mencatatkan fee based income dari bisnis trade finance dan trade service perseroan mencapai US$20 juta per tahun. Bagaimana strateginya?
“Yang kami lakukan itu, kami berusaha menyediakan full range of product karena nasabah itu kan perlu solusi yang berbeda-beda,” ujar Senior Vice President Deputy Head Transaction Banking Bank Permata Rubby Harijono di Jakarta, Kamis (09/10/2014).
Rubby mengklaim dengan upaya penyediaan produk yang lengkap berhasil menghantarkan perseroan di posisi ke 5 sebagai bank dengan transaksi L/C terbesar di Indonesia. Adapun untuk layanan trade finance dan trade service perseroan membidik nasabah korporasi.
“Kami juga punya relationship manager yang harus benar-benar dekat dengan nasabah dan kapanpun nasabah minta kondisi berbeda, mereka harus mampu menyediakan,” kata Rubby.
Rubby menjelaskan hingga kini jumlah nasabah trade perseroan mencapai 500 nasabah. Adapun fee based dari bisnis tersebut diklaim Rubby mencapai US$20 juta per tahunnya.