Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unit Syariah Bank Permata (BNLI) Bukukan Laba Rp182,19 Miliar pada Kuartal I/2025

Sepanjang kuartal I/2025, unit usaha syariah Bank Permata (BNLI) membukukan laba senilai Rp182,19 miliar.
Aplikasi Bank Permata (BNLI) Permata ME/Bisnis-Annisa S. Rini
Aplikasi Bank Permata (BNLI) Permata ME/Bisnis-Annisa S. Rini

Bisnis.com, JAKARTA — Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Permata Tbk. (BNLI) membukukan laba bersih sebesar Rp182,19 miliar pada kuartal I/2025. Realisasi ini berbalik dari rugi bersih Rp21,44 miliar pada kuartal I/2024.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan setelah distribusi bagi hasil tercatat sebesar Rp305,45 miliar, naik 6,73% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp286,18 miliar.

Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) UUS Bank Permata juga menyusut sebesar 93,27% menjadi Rp13,31 miliar, dari sebelumnya Rp197,78 miliar.

Total pembiayaan bank mencapai Rp25,19 triliun pada Maret 2025, terkontraksi 2,89% dibandingkan Rp25,94 triliun pada Maret 2024. Aset BNLI Syariah pada akhir Maret 2025 tercatat sebesar Rp37,38 triliun, minus tipis 0,07% dibandingkan Rp37,41 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross tercatat 1,41%, naik tipis dari 1,32% pada periode sama tahun lalu. NPF net berada pada level 0,73%, naik dari sebelumnya 0,66%.

Di sisi simpanan, total dana simpanan wadiah dan dana investasi non-profit sharing mencapai Rp31,18 triliun per Maret 2025, naik 1,23% YoY dari posisi Maret 2024.

“UUS Permata Bank terus fokus pada peningkatan simpanan nasabah, khususnya pendanaan murah yang stabil dengan terus mengembangkan jaringan ekosistem syariah di industri perbankan Indonesia,” kata Direktur Utama Bank Permata Meliza M. Rusli dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4/2025).

Terkait rasio kinerja lainnya, return on asset (ROA) UUS Bank Permata membaik menjadi 1,94% dari sebelumnya -0,23% pada tiga bulan pertama tahun ini. Sementara itu, rasio financing to deposit ratio (FDR) turun ke 81,51% dari sebelumnya 95,75%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper