Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Permata (BNLI) Putuskan Bagi Dividen Rp1,08 Triliun Tahun Buku 2024

PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengumumkan pembagian dividen Rp 1,08 triliun setara dengan 30 per saham untuk buku tahun 2024.
Patricia Yashinta - Bisnis.com
Rabu, 9 April 2025 | 23:01
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Permata Tbk. (BNLI) di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Permata Tbk. (BNLI) di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengumumkan pembagian dividen Rp1,08 triliun setara dengan 30 per saham untuk buku tahun 2024. Pembagian dividen ini telah disetujui para pemegang saham dalam Rapat Pemegang Saham Tahunan alias RUPST pada Rabu (9/4/2025).

Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli mengatakan, Bank Permata kembali menunjukkan kinerja bisnis yang positif. Memperkuat visi regionalnya.

"Bank Permata tetap berkomitmen untuk tumbuh bersama menjalin hubungan jangka panjang dan menciptakan nilai berkelanjutan dengan Bangkok Bank dan seluruh pemangku kepentingan," kata Meliza dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/4/2025).

Menurut catatan laporan keuangan Bank Permata, perusahaan mengantongi laba Rp 3,6 triliun pada 2024. pertumbuhan bisnis Bank Permata tahun 2024 tercermin dari rasio Loan-to-Deposit (LDR) yang meningkat ke level 83% dibandingkan 75% pada 2023. Total aset bank itu juga tumbuh 0,6% menjadi Rp 259 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat Rp 185 triliun pada 2024, dengan rasio CASA di level 55%. Permata juga membukukan rasio Cost-to-Income (CIR) yang semakin efisien menjadi 50% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 52%.

Penyaluran kredit naik 9% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 155 triliun dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dikontribusikan oleh segmen korporasi yang tumbuh 12% menjadi Rp 89 triliun, diikuti pertumbuhan segmen komersial dan konsumer yang masing-masing tumbuh 6% dan 4%.

Pada pemberitaan Bisnis Sebelumnya, Meliza M. Rusli buka-bukaan terkait peluang perusahaannya naik kelas ke Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV alias bank jumbo.

Dia mengatakan saat ini BNLI merupakan bank dengan permodalan tertinggi di antara kelompok KBMI III lainnya. Mengingat posisi perusahaan tersebut, Meliza menuturkan pihaknya akan terus fokus untuk mengimplementasikan target jangka panjang.

Meliza menuturkan permodalan yang saat ini dimiliki Bank Permata akan digunakan untuk mengembangkan bisnis secara lebih berkelanjutan.

"Jadi, mungkin bukan hanya target jangka pendek atau ini meraih ke KBMI IV saja. Yang kami pentingkan di sini adalah untuk meraih sustainability dalam jangka panjang," kata Meliza dalam Paparan Publik Bank Permata 2025 di Jakarta pada Jumat (7/3/2025).

Adapun, pengelompokan bank berdasarkan KBMI mengacu kepada POJK No.12/POJK.03/2021 tentang Konsolidasi Bank Umum. Perincian aturan KBMI yaitu KBMI 1 untuk bank dengan modal inti kurang dari Rp6 triliun, KBMI 2 untuk bank dengan modal inti Rp6 hingga Rp14 triliun.

Kemudian, kelompok KBMI 3 adalah untuk bank dengan modal inti Rp14 triliun sampai Rp70 triliun, dan KBMI 4 untuk bank dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan agar bank papan atas alias penghuni Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4 dapat bertambah menjadi enam bank dalam beberapa tahun ke depan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper